Api Olimpiade Mulai Perjalanan Menuju Winter Olympics Milan Cortina 2026

Api Olimpiade resmi memulai perjalanannya menuju Winter Olympics Milan-Cortina 2026 pada Rabu (26/11) di Olympia, Yunani, meski momen sakral tersebut sedikit kehilangan sentuhan tradisionalnya akibat cuaca buruk.

Biasanya, api dinyalakan di lokasi bersejarah berupa stadion dan reruntuhan kuil di Olimpia kuno dengan menggunakan sinar matahari yang dipusatkan melalui cermin cekung.

Namun, hujan deras dan langit mendung memaksa penyelenggara memindahkan seremoni ke dalam museum terdekat.

Karena sinar matahari tidak tersedia, penyelenggara menggunakan api cadangan yang telah dinyalakan dua hari sebelumnya saat gladi bersih ketika matahari sempat muncul.

Meski demikian, transisi ke ruang tertutup tidak sepenuhnya mengurangi kekhidmatan acara, terlebih ketika matahari akhirnya menembus awan setelah upacara dimulai.

Upacara pembukaan estafet api tahun ini diawali oleh atlet dayung Yunani, Petros Gaidatzis.

Setelah perjalanan singkat di Yunani dan serah terima pada 4 Desember, obor akan memasuki Italia untuk menjalani perjalanan panjang selama 63 hari sejauh 7.500 mil.

Sekitar 10.000 pelari dijadwalkan membawa api melalui seluruh 110 provinsi Italia hingga akhirnya mencapai Stadion San Siro di Milan untuk upacara pembukaan pada 6 Februari 2026.

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Kirsty Coventry, yang untuk pertama kalinya memimpin seremoni setelah terpilih pada Maret lalu, menyampaikan rasa haru dan kebanggaannya.

Ia menyebut bahwa momen ini menjadi penghubung antara warisan masa lalu dan semangat masa kini yang terus dijaga dalam penyelenggaraan Olimpiade.

Italia, yang kembali menjadi tuan rumah Winter Games untuk ketiga kalinya, menghadapi sejumlah tantangan dalam persiapan, termasuk pembengkakan biaya dan keterlambatan pembangunan.

Meski demikian, panitia tetap optimistis dan menjanjikan banyak hal baru dan menarik bagi para penonton.

Milan Cortina 2026 akan mengadakan 116 nomor pertandingan, memperkenalkan ski mountaineering sebagai cabang baru, menghadirkan porsi atlet wanita lebih besar, serta menyambut kembali pemain NHL dalam kompetisi hoki es.

Selain menjadi simbol penyambutan, api Olimpiade juga kembali mengusung pesan penting: perdamaian.

Para pembicara dalam upacara menyerukan penghidupan kembali tradisi kuno Olympic Truce, yaitu penghentian konflik selama pesta olahraga berlangsung.

Seruan ini terasa lebih relevan di tengah meningkatnya ketegangan dan perang di berbagai wilayah dunia.

Meski berlangsung di dalam ruangan, upacara tetap mempertahankan unsur tradisional seperti tarian berbentuk gestur patung kuno serta doa dalam bahasa Yunani.

Sutradara artistik Artemis Ignatiou mengatakan keputusan darurat karena cuaca justru memberi atmosfir berbeda dan membuat prosesi terasa lebih “abadi” berkat energi ruangan bersejarah tersebut.

Api terpisah untuk Paralimpiade Musim Dingin juga akan dinyalakan pada 24 Februari 2026 di Stoke Mandeville, Inggris — tempat kelahiran gerakan Paralimpiade.

Dengan perjalanan ini, semangat Olimpiade kembali menyebar sebelum akhirnya mencapai puncaknya di tanah Italia tahun depan.

Artikel Tag: olimpiade