Adriana Ruano Oliva, Dari Senam Jadi Juara Tembak Olimpiade Paris

Penulis: Hanif Rusli
Jumat 02 Agu 2024, 13:23 WIB
Penembak Guatemala Adriana Ruano Oliva beraksi di nomor trap putri Olimpiade Paris. (Foto: AP)

Penembak Guatemala Adriana Ruano Oliva beraksi di nomor trap putri Olimpiade Paris. (Foto: AP)

Ligaolahraga.com -

Adriana Ruano Oliva tidak dapat menahan air matanya saat ia memenangkan medali emas nomor trap putri pada hari Rabu (31/7), yang merupakan medali emas Olimpiade pertama bagi negaranya, Guatemala.

Ia meletakkan tangannya di atas bendera nasional di jaketnya saat ia mendengar lagu kebangsaan Guatemala dikumandangkan untuk pertama kalinya pada upacara penghargaan kompetisi internasional.

"Banyak emosi saat ini. Saya merasa ini adalah sebuah mimpi. Saya merasa sangat bahagia dan sangat bersyukur atas momen indah ini," ujar Adriana Ruano Oliva.

Ketika Ruano Oliva memulai kariernya sebagai atlet, tidak pernah terbayangkan dalam mimpinya yang paling liar bahwa ia akan berdiri di podium Olimpiade, apalagi sebagai penembak.

"Mimpi saya adalah untuk berada di Olimpiade di cabang olahraga senam," ungkap Ruano Oliva, yang telah berlatih dan berkompetisi sebagai pesenam selama 10 tahun sebelum mengalami cedera tulang belakang pada 2011.

"Ketika saya berusia 16 tahun, saya sedang mempersiapkan diri untuk kejuaraan dunia di Tokyo, yang akan menjadi kualifikasi untuk Olimpiade London 2012. Sekitar 20 hari sebelum kejuaraan, saya mulai merasakan sakit di punggung saya yang saya kira karena otot. Setelah menjalani MRI dan CT scan, saya didiagnosis menderita cedera tulang belakang yang mengakhiri karier senam saya dengan segera.

"Saya mengalami enam tulang belakang yang rusak, cakram yang hancur, patah tulang mikro, skoliosis, dan hiper-lordosis. Saya menghabiskan satu tahun menjalani terapi, mengenakan penyangga agar tidak bisa bergerak," katanya.

Setelah sembuh, dokternya mengatakan kepada Adriana Ruano Oliva bahwa menembak adalah satu-satunya pilihannya jika ia ingin terus menjadi atlet, dan seorang teman dari saudara laki-lakinya memperkenalkannya pada olahraga menembak.

Butuh waktu empat tahun baginya untuk sampai ke Olimpiade Rio 2016, tetapi tidak untuk berkompetisi.

"Saya berkata pada diri saya sendiri, 'Jika saya tidak bisa berada di sana sebagai atlet, mungkin saya bisa berada di sana sebagai sukarelawan', jadi saya mendaftar. Mereka menempatkan saya di bagian menembak, dan saya bisa menyaksikan rekan-rekan setim saya. Saya bisa melihat kompetisi, dan itulah momen yang menginspirasi saya untuk berpikir, 'Oke, mungkin jika tidak di senam, saya bisa melakukannya di menembak'," kenangnya.

Menembak bukanlah olahraga yang populer di Guatemala. Hanya ada satu lapangan tembak di negara Amerika Tengah ini untuk Ruano Oliva dan rekan-rekan satu timnya berlatih, dan keterbatasan amunisi membuat mereka tidak bisa menembak sebanyak yang mereka inginkan, kecuali untuk persiapan acara-acara besar.

Terlepas dari kondisi yang sulit, Adriana Ruano Oliva bekerja keras dan berkembang dengan cepat untuk lolos ke Tokyo 2020, tetapi kemudian tragedi terjadi.

"Ayah saya meninggal dunia satu bulan sebelum Olimpiade Tokyo. Itu momen yang sangat sulit. Namun saya mendapat dukungan dari keluarga, pelatih, dan psikolog saya. Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa saat itu. Pada akhirnya, saya finis di urutan terakhir di Tokyo. Saya merasa tidak menghormati ayah saya," kenangnya.

Di Chateauroux, Adriana Ruano Oliva mengamankan medali emas sebelum seri terakhir ketika ia unggul enam temakan dari Silvana Maria Stanco dari Italia dengan hanya lima target tersisa. Akhirnya, ia bisa berkata dengan bangga, "Medali ini didedikasikan untuk ayah saya."

Ketika ditanya tentang pemikirannya tentang menjadi panutan di Guatemala dan apa yang akan terjadi selanjutnya, ia menjawab, "Saat ini saya memiliki perasaan yang campur aduk. Saya rasa saya belum menyadari apa artinya ini. Saya tahu ini sangat berarti bagi negara saya. Ini adalah emas pertama bagi Guatemala, jadi ini sangat penting."

"Namun, olahraga telah menjadi hidup saya dan saya akan terus melanjutkannya. Saya sangat senang dengan pencapaian ini dan bisa mewakili perempuan Guatemala," pungkas Adriana Ruano Oliva.

Artikel Tag: Adriana Ruano Oliva

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/adriana-ruano-oliva-dari-senam-jadi-juara-tembak-olimpiade-paris
115  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini