Ragam MotoGP: 5 Kecelakaan Maut yang Merenggut Nyawa Pebalap di Ajang MotoGP

Kecelakaan Maut yang Merenggut Nyawa Pebalap Di Sirkuit
Ligaolahraga - Ragam MotoGP: Pada dasarnya semua olahraga yang berhubungan dengan kecepatan tinggi, tidak dapat dijauhkan dari risiko kecelakaan yang dapat berujung maut bagi para pebalapnya. Berikut ini adalah 5 kecelakaan paling berbahaya yang terjadi sepanjang sejarah MotoGP.
1. Marco Simoncelli
Pada hari Minggu, 23 Oktober 2011, dunia balap MotoGP di kejutkan dengan tragedi yang dialami oleh Marco Simoncelli. Pada hari itu Simoncelli nampak bersemangat untuk balapan di sirkuit Sepang, Malaysia. Ia memulai balapan dengan mulus dan tanpa kesulitan apapun. Namun tiba-tiba pada tikungan ke-11 lap kedua, ia kehilangan kendali dan mengarah ke sisi kanan lintasan dimana pebalap Tech 3 Yamaha, Colin Edward tepat berada di belakangnya.
Alhasil tabrakan keras pun tidak terhindarkan, ban depan milik Edward menghantam tubuh Simoncelli dan membuat keduanya terseret ke bagian pasir di sisi kanan lintasan. Valentino Rossi yang juga berada di belakang Colin Edward mampu menghindari keduanya dengan jarak yang sangat tipis sekali, namun beberapa pendapat mengatakan bahwa Rossi juga mengenai sebagian tubuh Simoncelli.
Kejadian tragis ini merenggut nyawa Simoncelli, pebalap yang digadang-gadang sebagai calon juara dunia.
2. Shoya Tomizawa
Prestasinya yang gemilang dan karier yang melesat dengan cepat membuatnya menjadi pebalap yang di nantikan prestasinya di MotoGP oleh publik jepang. Namun kecelakaan naas yang terjadi pada tahun 2010 di GP Mizano, menghentikan langkah pebalap ini di ajang Moto2 pada usia 19 tahun.
Kecelakaan yang melibatkan 3 pebalap, yaitu Shoya Tomizawa, Alex De Angelis dan Scott Redding tersebut, membuat banyak orang terheran-heran. Karena Tomizawa melaju nyaris tanpa halangan apapun bahkan sempat memimpin jalannya balapan ketika tiba-tiba ban motornya terlihat seperti selip dan ia tak mampu mengendalikan laju motornya.
De Angelis dan Redding yang berada di belakangnya pun tidak sempat menghindari dan melindas tubuhnya yang sudah terjatuh dari motor.
Tomizawa sempat mendapatkan pertolongan dari tim medis, namun sayangnya nyawanya sudah tidak tertolong lagi. Tomizawa adalah pebalap termuda yang mengalami kecelakaan hingga meninggal dalam sejarah MotoGP.
3. Daijiro Kato
Pebalap ini juga berasal dari negeri matahari terbit, ia mulai berlajar mengendarai motor balap pada usia sangat dini yaitu 3 tahun. Pada usia 5 tahun ia telah mengikuti kejuaraan pocket bike dan pada usia 11 tahun ia bergabung menjadi pebalap di kejuaraan balap Minibike. Disinilah kariernya dimulai, sejak itu ia sering mengikuti kejuaraan tersebut dan keluar sebagai juara di semua balapan yang diadakan di tempatnya.
Publik Jepang sangat antusias untuk menantikan kariernya di ajang MotoGP, setelah ia berhasil menjuarai kelas 250 cc. Pada musim berikutnya ia akhirnya resmi menjadi pebalap MotoGP dengan tim Telefonica Movistar dan mengendarai motor RC211V.
Namun naas, ia mengalami kecelakaan hebat yang menghentikan hembusan nafasnya di sirkuit rumahnya sendiri dan disaksikan oleh publik jepang sendiri, yaitu GP Suzuka. Kehilangan keseimbangan dengan motor yang dikendarainya, ia terjatuh dan tubuhnya menghantam dinding pembatas lintasan dengan sangat keras.
Daijiro Kato adalah harapan publik Jepang untuk menjadi pebalap asal negeri sakura pertama yang menjuarai MotoGP.
4. Ivan Palazzese
Menjadi pebalap termuda yang sukses naik ke podium pada Venezueland Grand Prix Motorcycle, yatu pada usia 15 tahun, Palezze menjanjikan karir yang cemerlang di masa depannya. Sepanjang karirnya ia telah meraih 2 kali juara di kelas 125 cc Grand Prix, dan tentunya menjadi pebalap andalan Venezuela dimana sangat sedikit sekali ada pebalap yang bisa memiliki karir internasional yang berasal dari negara tersebut.
Pada tahun 1989, Palezze mengalami kecelakaan hebat di GP Jerman, yaitu di sirkuit Hockenheimring. Posisinya yang sangat dekat dengan pebalap Andreas Preining, membuatnya tidak bisa menghindar ketika tiba-tiba pebalap di depannya memperlambat lajunya. Tabrakan tersebut membuatnya terjatuh ke aspal dan naas tubuhnya tertabrak oleh dua pebalap di belakangnya yaitu Bruno Bonhuil dan Fabio Barchitta.
Tim medis hanya memberikan pertolongan pada Preining saat itu, dan hanya pebalap Virginio ferrari yang menghentikan motornya dan menolong Palazze. Ia meninggal pada usia 27 tahun yang disebabkan oleh cedera parah pada daerah dada.
5. Michel Frutschi
Meraih masa kejayaannya pada tahun 1979, ia berhasil berada pada posisi kelima di kelas 350 cc. Empat tahun berikutnya ia mengalami kecelakaan maut yang merenggut nyawanya pada usia 30 tahun. Pebalap asal Swiss tersebut meninggal ketika sedang balapan di sirkuit Le Mans, Prancis pada kelas 350 cc. ia meninggal di sirkuit saat itu juga.
Peraturan MotoGP telah banyak berubah seiring dengan waktu, semakin lama penyelenggara semakin dituntut untuk menggelar balapan yang seru namun sekaligus juga memperketat keamanan dan keselamatan para pebalapnya. Mari berharap untuk masa depan di mana tidak ada pebalap yang harus menghembuskan nafas terakhirnya di sirkuit lagi.
Artikel Tag: kecelakaan motogp, motogp, Marco Simoncelli, shoya tomizawa, kaijiro kato, ivan palezzese, michel frutschi
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/ragam-motogp-5-kecelakaan-maut-yang-merenggut-nyawa-pebalap-di-ajang-motogp
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini