MotoGP 2016 wajibkan sensor tekanan ban
Ligaolahraga - Dalam satu pertemuan Komisi Grand Prix pekan ini telah diputuskan bahwa sensor tekanan ban adalah perangkat yang wajib ada pada setiap motor yang dipakai pebalap mulai musim 2016, belajar dari kecelakaan ban yang dialami Loris Baz di Sepang.
Pelabap Avintia Ducati, Baz mengalami kecelakaan akibat ban belakangnya pecah saat ngebut dengan kecepatan 180 mil/jam di sirkit Sepang diduga karena tekanan angin pada ban kurang.
Kepala Komersial MotoGP Carmelo Ezpeleta mengatakan Komisi Grand Prix langsung memutuskan bahwa sensor tekanan ban diwajibkan saat menggelar rapat di Jenewa, Jumat (5/2).
"Ketentuan ini diajukan oleh anggota MSMA dan akan langsung diterapkan di Phillip Island," tuturnya.
Pasca kecelakaan Baz itu, pemasok ban Michelin untuk MotoGP terpaksa menarik ban lunaknya dari pemakaian di balapan dan memperkenalkan satu cara penambahan pada tekanan ban sebagai respon cepatnya.
Sensor tekanan ban akan menjadi perangkat wajib di MotoGP selama musim 2016 menyusul kecelakaan dramatis yang menimpa Loris Baz dalam uji coba di Sepang awal pekan ini.
Pembalap Avintia Racing itu sedang melaju kencang di atas motor Ducati di trek lurus Sirkuit Sepang, ketika ban belakang tiba-tiba meledak dalam kecepatan sekitar 280 km per jam dan diduga akibat kurang tekanan angin pada ban jenis lunak yang dipakainya.
MSMA (Motorcycle Sports Manufacturers' Association) adalah asosiasi pabrikan sepeda motor sports yang mengikuti MotoGP.
Setelah kecelakaan yang menimpa Baz, pemasok ban tunggal MotoGP, Michelin, segera menarik semua tipe ban lunak pada uji coba tersebut dan memberi syarat minimum tekanan ban yang baru.
Uji coba pramusim selanjutnya akan digelar di Phillip Island, Australia pada 17 hingga 19 Pebruari tahun ini.
Artikel Tag: motogp, Komisi Grand Prix, Loris Baz
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/motogp-2016-wajibkan-sensor-tekanan-ban
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini