Luca Marini Ungkap Kronologi Tabrakan dengan Bastianini di Sprint Race

Berita MotoGP: Luca Marini menjelaskan bahwa ia terjatuh dari motor dan tak sengaja menabrak Enea Bastianini hingga sang rival mengalami cedera yang lumayan parah.

Penampilan perdana Enea Bastianini di Ducati berakhir dengan mimpi buruk. Pemuda asal Italia tersebut terhempas dari motornya usai diseruduk oleh Luca Marini dalam sprint race MotoGP Portugal.

Akibatnya ia mengalami patah tulang belikat sehingga melewatkan balapan utama di Algarve dan akhir pekan MotoGP Argentina.

Setelah sprint race berakhir, Marini menjelaskan kronologi tabrakannya dengan Bastianini.

“Bagi saya, tidak ada apa-apa. Itu sangat disayangkan. Saya baru saja membuat garis saya. Saya bersandar satu derajat lagi untuk menghindari kontak dengan Enea. Dan saya kehilangan bagian depan,” katanya dikutip dari Crash.

“Kemudian sepeda saya menabraknya. Kasihan juga dia. Hal-hal ini bisa terjadi. Itu selalu menjadi masalah. Saya minta maaf untuk ini. Itu adalah insiden balap. Saya harap dia bisa baik-baik saja,” ia mengimbuhkan.

Sementara itu Joan Mir juga terlibat kontak dengan Fabio Quartararo dan dijatuhi hukuman. Namun untuk kasus Marini, ia terbebas dari penalti karena unsur ketidaksengajaan.

“Jika mereka (Race Direction) ingin mendengar dari saya, tidak masalah. Saya disini,” ucap adik Valentino Rossi tersebut.

“Tidak ada kontak antara pengendara. Satu pengendara jatuh, motornya menabrak pengendara lain. Ini tidak mungkin untuk dihindari,” ia melanjutkan.

Luca Marini lalu memberikan tanggapannya mengenai sprint race. Ia menilai format baru tersebut lebih sulit dibanding balapan utama dan berbahaya.

“Ini lebih sulit daripada balapan panjang, bagi saya. Ini balapan yang lebih sulit. Jika Anda 100% dengan motor Anda dan percaya diri di hari Minggu, itu akan lebih mudah,” tuturnya.

“Tidak ada kepanikan, tetapi Anda harus bergegas. Semua orang mencoba untuk menyalip. Itu mulai menjadi berbahaya. Tapi ini formatnya. Tahun ini, kami harus melakukannya.”

“Semua orang cukup pintar untuk melakukan balapan sprint yang baik di masa depan. Risikonya lebih besar untuk semua orang karena 12 pebalap berjuang untuk podium, bukan enam,” pemuda berusia 25 tahun itu menyimpulkan.

Artikel Tag: Luca Marini, Enea Bastianini, motogp 2023, Ducati, Mooney VR46, MotoGP Portugal