Kisah Joan Mir Sulit Dapat Tim, Hingga Jadi Incaran Tim-tim Besar

Penulis: Abdi Ardiansyah
Senin 30 Des 2019, 09:55 WIB
Kisah Joan Mir Sulit Dapat Tim, Hingga Jadi Incaran Tim-tim Besar

Joan Mir, tim Suzuki Ecstar.

Ligaolahraga.com -

Berita MotoGP: Paco Sanchez, manajer pribadi Joan Mir, ungkapkan kisah kliennya dari kesulitan dapat tim hingga kini menjadi incaran sejumlah tim besar MotoGP.

Berusia muda dan punya potensi serta talenta mumpuni, Joan Mir diyakini bakal menjadi pebalap bintang di MotoGP.

Dilansir dari laman Speedweek, Sanchez menceritakan perjalanan Joan Mir yang sempat menjadi salah satu murid sekolah balap Chicho Lorenzo, yang juga ayah Lorenzo. Usai lulus pada 2012, Mir pun terhubung dengan Sanchez dalam mencari peluang turun di Red Bull Rookies Cup.

"Entah mengapa, tadinya Joan sangat sulit dapat jalan. Seorang agen dari Mallorca menghubungi saya dan berkata ada rider bertalenta yang ingin turun di Rookies Cup," kenang Sanchez.

Saat itu ia langsung menghubungi Alberto Puig yang dinilai sebagai sosok bertangan dingin yang kerap memoles rider-rider ternama MotoGP.

"Jadi saya menelepon Alberto (kini Manajer Tim Repsol Honda), yang berwenang menyeleksi talenta di Mallorca. Saya minta dia untuk mengamati Joan. Kemudian ia menelepon saya, dan berkata Joan memberi impresi yang baik dan bertalenta," imbuhnya.

Mir akhirnya dapat tempat di Red Bull Rookies Cup, turun di ajang itu pada 2013, dan menjadi runner up pada 2014. Sang manajer itu pun dengan sabar menawarkan pebalapnya ke sejumlah tim Moto3 dan Moto2 di ajang Grand Prix untuk musim 2015, akan tetapi tak ada sama sekali yang tertarik.

"Juga tak ada yang tertarik di WorldSSP. Orang tuanya tak punya uang, jadi kami hanya bisa menawarkan talentanya. Akhirnya, saya mengumpulkan uang dan meletakkan Joan di salah satu tim paling 'miskin' di CEV Moto3," kisah Sanchez.

Turun di CEV Moto3 2015, Mir sekadar mengendarai motor KTM versi 2012 untuk melawan tim sebesar Monlau dan Ajo Motorsport. Uniknya, ia sukses meraih kemenangan di Portimao, Catalunya, dan dua kali menang di Aragon, serta duduk di peringkat keempat pada klasemen akhir pebalap.

Sejak itu Sanchez meyakini talenta Mir dan menawarkannya ke Leopard Racing untuk diturunkan di kejuaraan Moto3 pada 2016. Sepanjang 2017, Mir langsung tampil dominan, sukses meraih 13 podium yang 10 di antaranya merupakan kemenangan. Prestasi ini membuatnya dilirik oleh Marc VDS Racing untuk diturunkan di Moto2 2018 dan langsung merengkuh empat podium.

Hasil ini membuatnya mantap mengumumkan keinginan untuk naik kelas ke MotoGP 2019. Alhasil, sejumlah tim papan atas MotoGP memperebutkannya. Ducati bahkan terang-terangan mengincarnya, selain itu ia sempat dijadikan kandidat pengganti Dani Pedrosa di Repsol Honda, namun akhirnya ia memilih membela Suzuki Ecstar sebagai pengganti Andrea Iannone.

Artikel Tag: joan mir, Suzuki, MotoGP 2019, motogp 2020

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/kisah-joan-mir-sulit-dapat-tim-hingga-jadi-incaran-tim-tim-besar
4549  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini