Doohan Dukung Keputusan Marc Marquez Menepi Sementara

Berita MotoGP: Eks pebalap MotoGP, Mick Doohan, menyebut keputusan Marc Marquez absen sementara dari persaingan MotoGP demi memulihkan kondisi fisiknya sebagai pilihan tepat.

Marc Marquez melewatkan tiga putaran terakhir usai menjalani operasi keempat untuk menyembuhkan cedera patah tulang pada lengan kanannya. Perkembangan kondisi pria asal Spanyol itu tak hanya dipantau dokter, tapi juga tim, kolega dan juga para penggemar.

Ia terlihat sudah tak memakai penyangga lengan, namun tetap rutin mengunjungi dokter. Karena sudah cukup lama menepi, tentu saja hal ini membuat sang pebalap punya hasrat besar untuk segera mengaspal.

Eks pebalap MotoGP, Mick Doohan, pun menyarankan kampiun MotoGP enam kali itu fokus pada pemulihan pasca operasi. Dalam dunia motorsport, keselamatan adalah prioritas utama.

“Perhatian pertama saya adalah keselamatannya, kesehatan, hidup setelah balapan. Karena balapan, jika Anda melihat dalam perspektif itu, hanya bagian kecil dari hidup Anda. Sekarang, kami bicara beberapa kali, lebih sering karena dia mengalami cedera beberapa tahun lalu,” katanya dikutip dari Motorsport.com.

“Cedera saya dan dia tidak bisa dibandingkan, tapi secara psikologis, Anda punya pemikiran sama. Saya kira, saya mencoba membuatnya lebih mudah mencerna ini melalui pengalaman orang lain yang pernah mengalami sesuatu serupa,” ia menjelaskan.

Doohan mengapresiasi keputusan Marc Marquez mengorbankan musimnya demi naik meja operasi. Bagi seorang pebalap papan atas, opsi tersebut tentu saja sangat berat.

“(Memutuskan mundur) sangat sulit, tapi itu menunjukkan bahwa Marc sangat cerdas, sangat kuat karena dia membuat keputusan tepat. Tidak masuk akal kalau terus lanjut, dia bisa melukai dirinya lebih lagi dan tidak bisa berkendara seperti dulu,” pria asal Australia itu menuturkan.

“Lagipula, dia tidak akan menang dalam Kejuaraan Dunia ini. Kesehatan prioritas, fokus pada lengan lalu fokus ke musim depan,” imbuhnya.

Ia lalu membahas kondisi psikologis pebalap ketika berada dalam kondisi cedera. Berdasarkan pengalamannya, sudah pasti ada rasa frustrasi, namun akan berkurang seiring waktu dan menjadi lebih kuat.

“Marc masih sangat kencang dan kuat secara mental. Dia pasti merasa frustrasi, kekecewaan terbesar pebalap adalah frustrasi ketika tahu Anda tidak bisa berkompetisi seperti sebelumnya,” ucap Doohan.

“Kadang Anda melajut melebihi batas, karena secara fisik Anda tidak bisa berkendara di level sama. Itu kenapa, saya yakin dia mengambil waktu keluar dari trek untuk pemulihan, memperbaiki lengan dengan cara tepat, kembali 100 persen.”

“Kemudian, dia bisa mengendarai motor dengan cara yang diperlukan, tanpa kompromi pada keselamatannya, untuk kembali menang.”

Pria berusia 57 tahun tersebut yakin Marquez masih tangguh dan bisa kembali garang meski tidak balapan dalam waktu cukup lama. Sebab sang rider punya mental juara dan usianya tergolong masih muda.

“Dia sudah menunjukkan bisa menang balapan dengan satu lengan. Seperti yang saya katakan, secara mental, dia sangat kuat. Dia menang enam titel MotoGP dan Anda tidak bisa mendapatkannya kalau Anda lembek,” tuturnya.

“Dia salah satu yang terbaik sepanjang masa. Hingga dia memutuskan berhenti, dia masih yang tercepat. Saya tidak lihat ada masalah kalau dia kembali setelah enam bulan, melakukan beberapa tes, kembali ke bentuk semula dan dapat membalap siapa pun di depannya.”

“Dia memang tidak banyak berlaga musim ini tapi masih paham bagaimana balapan. Usianya 29 tahun? Dia masih muda. Jika kondisinya fit, jika bisa bertarung di level tertinggi, apabila mampu menang dengan satu lengan, dengan dua lengan dan dua kaki, saya kira di mampu melakukannya,” ia menyimpulkan.

Artikel Tag: Marc Marquez, repsol honda, MotoGP 2022, mick doohan