Berita MotoGP: Sejarah MotoGP, Dari Leslie Graham, Giacomo Agostini, Mick Doohan, Valentino Rossi, Marc Marquez Hingga Jorge Lorenzo

Penulis: Datuk Nofri
Senin 28 Mar 2016, 22:00 WIB - 18173 views
Berita MotoGP: Sejarah MotoGP, Dari Leslie Graham, Giacomo Agostini, Mick Doohan, Valentino Rossi, Marc Marquez Hingga Jorge Lorenzo

aussiestreetbikes.com

Ligaolahraga.com -

Ligaolahraga - MotoGP adalah lomba balapan motor tertua dari semua perlombaan balap motor dunia yang diadakan kali pertama pada tahun 1949. Akhir dasawarsa 60-an juga menandai kemunculan pembalap legendaris motoGP Giacomo Agostini, pembalap tersukses dalam lomba motoGP hingga kini.

Sejarah

MotoGP adalah lomba balapan motor tertua dari semua perlombaan balap motor dunia yang diadakan kali pertama pada tahun 1949.

Dari awal 1900-an, perlombaan motoGP telah diadakan di berbagai negara dan pada tahun 1938, organisasi yang kini menjelma menjadi FIM, FICM (Fédération Internationale des Clubs Motocyclistes), mengumumkan sebuah kejuaraan Eropa. Tetapi, pada awal Perang Dunia Kedua, kompetisi itu terpaksa dihentikan selama beberapa waktu. 

Masa-masa Awal

Saat kejuaraan dunia yang pertama diadakan pada tahun 1949, lomba motoGP terbagi atas empat kategori yaitu kategori ‘premier class’ 500cc yang dimenangkan oleh pembalap asal Inggris, Leslie Graham dengan tim AJS –nya. Pembalap Inggris lainnya, Freddie Frith (Velocette) meraih gelar juara di kelas 350cc, sedangkan duo pembalap Italia Bruno Ruffo (Moto Guzzi) dan Nello Pagani (Mondial) menjadi juara dunia pertama untuk kelas 250cc dan 125cc.

Sementara di musim yang sama, pembalap Inggris lainnya Eric Oliver dan Denis Jenkinson memenangkan gelar juara untuk kelas 600cc dengan tim Norton. Dua tahun setelah itu, kelas ini berganti menjadi  kelas 500cc.

Empat pabrikan asal Italia, Mondial, Moto Guzzi, Gilera dan MV Agusta, mendominasi kejuaraan dunia selama dasawarsa 50-an, merefleksikan kekuatan industri motor di negara pizza itu pada kurun waktu itu.

MV Agusta yang tampil di akhir dasawarsa itu berhasil menyapu bersih seluruh gelar dari empat kategori selama tiga musim berturut-turut yaitu dari 1958 hingga 1960, sementara dominasi mereka di kelas 500cc juga tak terkalahkan selama 17 tahun dari 1958 hingga 1974.

Era 60-an

Selama dasawarsa 60-an, industri motor Jepang mulai tumbuh dan bersinar. Banyak pabrikan yang berpartisiapasi dalam motoGP dewasa ini seperti Honda, Suzuki dan Yamaha, berhasil meraih gelar juara dunia pertama mereka pada kelas-kelas 125, 250 dan 500, dan mereka mulai mendominasi kejuaraan motoGP. Suzuki juga berhasil meraih sukses besar pada kelas baru 50ccyang diperkenalkan pada tahun1962.

Akhir dasawarsa 60-an juga menandai kemunculan pembalap legendaris motoGP Giacomo Agostini, orang tersukses dalam lomba motoGP.

Dari awal kemunculannya hingga era modern, Agostini berhasil meraih 10 dari 15 gelar yang diraihnya dalam lima musim berturut-turut serta meraih gelar ganda untuk kelas  350cc dan 500cc. Agostini bergabung dengan tim MV Agusta.

Pada era itu pulalah, pabrikan Jepang banyak menarik diri dari partsipasinya karena terkendala biaya. Jepang hanya menyisakan Yamaha yang bisa berpartisipasi pada dasawarsa itu.

Era 70-an

Selanjutnya, pada periode yang ditandai dengan tingkatan arena, berbagai pabrikan Eropa tampil mendominasi diantaranya Bultaco, Kreidler, Morbidelli, MV Agusta. Sedangkan Jepang kembali menghadirkan Kawasaki dan Suzuki untuk mendampingi Yamaha. Amerika Utara diwakili oleh Harley Davidson. Periode ini terjadi pada dasawarsa 70-an dan pabrikan Jepang berhasil menyalip dominasi MV Agusta di premier class tepatnya pada pertengahan 70-an.

Pada akhir 70-an, pabrikan Jepang lainnya, Honda yang terlelap selama dua belas tahun hadir kembali dan pada tahun  muncul 1983, mereka merubah filosofi dari menggunakan  mesin 4-tak menjadi V3 500 2-tak, yang dikenal sebagai NS500, yang membawa Freddie Spencer meraih gelar juara dunia di kelas 500cc. Gelar tersebut meupakan gelar pertama bagi Freddie dan juga tim Honda sejak mereka kembali di arena MotoGP.

Sejak tahun 1984, lomba balapan pada kelas 350cc dimunculkan untuk mengganti kelas-kelas 50cc, 125cc, 250cc dan 500cc – dimana untuk kelas 50cc diganti dengan kelas 80cc. Namun kelas 80cc hanya bertahan selama enam musim kompetisi dimana tim Derbi berhasil meraih empat gelar yang tiga diantaranya diraih oleh pembalap Spanyol  Jorge Martinez.

Periode 80-an & 90-an

Pada dua dasawarsa berikutnya, yaitu 80-an dan 90-an, terjadi peningkatan persaingan diantara pabrikan Jepang yaitu Honda, Suzuki dan Yamaha yang menghadirkan para pembalap seperti Eddie Lawson, Randy Mamola, Freddie Spencer, Wayne Rainey dan Kevin Schwantz dari Amerika Serikat. Mereka mendominasi kejuaraan. Namun di kategori 125cc dan 250cc, pabrikan Eropa seperti Derbi, Garelli dan Aprilia saling berjuang untuk mengalahkan pabrikan asal Jepang.

Pada tahun 1997, format kejuaraan berganti dari Grand Prix menjadi Piala Dunia.

Pada akhir 90-an, kelas 500cc didominasi oleh pembalap legendaris MotoGP dari tim Honda, Mick Doohan yang berhasil merengkuh lima gelar juara lima kali berturut-turut sebelum pembalap asal Australia itu akhirnya harus menghentikan karir profesionalnya pada 1999 akibat serentetan cedera.

Era Millennium Baru

Sebelum perubahan aturan yang berganti ke kompetisi 990cc 4-tak di premier class sesuai dengan dinamika zaman dan teknologi, pembalap muda asal Italia, Valentino Rossi berhasil meraih gelar juara pada kelas 500cc pada 2001 melalui tim Honda, dimana ia sebelumnya pada 1997 dan 1999 berhasil meraih gelar di kelas 125cc dengan tim Aprilia.

Setelah terjadi pergantian nama lomba menjadi Kejuaraan Dunia MotoGP™ pada tahun 2002 dan pengenalan lomba di kelas 990cc, Rossi berhasil meraih empat gelar secara berturut-turut, dua dengan tim Honda dan dua lagi bersama tim Yamaha.

Pada musim-musim belakangan, kategori silinder yang lebih rendah didominasi oleh para pembalap asal Eropa dimana Dani Pedrosa berhasil meraih tiga gelar berturut-turut. Pada musim pertamanya pada kejuaraan MotoGP™, Pedrosa bertandem dengan pembalap asal Amerika Serikat, Nicky Hayden, yang agresif dan berhasil mematahkan dominasi Rossi 2006.

Pada awal musim balap 2007, aturan baru diterapkan dengan pembatasan jumlah ban yang digunakan pada setiap lomba Grand Prix di akhir pekan dan mengurangi dimensi mesin dari 990cc menjadi 800cc.

Ducati yang menggunakan ban Bridgestone melalui pembalap asal Australia, Casey Stoner mendominasi musim balap musim itu dan berhasil menyabet gelar juara dunia 2007. Namun pada 2008, Rossi kembali berhasil meraih gelar juara keenamnya dimana Stoner harus puas di peringkat kedua.  

Musim 2009 menampilkan pengenalan ban baru dimana hanya  Bridgestone sebagai satu-satunya ban yang digunakan di arena MotoGP™ class. Rossi berhasil menyabet gelar ketujuhnya setelah secara sengit berhasil mengalahkan rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Kini, Rossi kian mendekati untuk menyamai rekor delapan kali juara kompatriotnya, Giacomo Agostini.

Pada musim 2010, Jorge Lorenzo tampil menjadi juara baru yang diraihnya saat berusia 23 tahun.  

Musim 2011, Casey Stoner hijrah ke tim Honda, dimana akhirnya Stoner berhasil meraih gelar juara dunia kali keduanya musim itu.

Pada musim 2012, kategori lomba berganti ke mesin 1000cc dan Jorge Lorenzo dari tim Yamaha berhasil meraih gelar juara.  

Pada musim lomba 2013, Marc Marquez dari tim Repsol Honda berhasil meraih gelar juara di musim pertamanya dan di musim 2014, ia sekali lagi berhasil mengulanginya.

Pada musim 2015, Jorge Lorenzo sekali lagi mampu meraih gelar juara dunia bersama tim Yamaha.

Artikel Tag: motogp, Sejarah MotoGP, Leslie Graham, Giacomo Agostini, mick doohan, Valentino Rossi, Marc Marquez, Jorge Lorenzo

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/berita-motogp-sejarah-motogp-dari-leslie-graham-giacomo-agostini-mick-doohan-valentino-rossi-marc-marquez-hingga-jorge-lorenzo
18173
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini