Berita MotoGP: Honda Kini Mengidap Sindrom Ducati di Era Stoner?

Penulis: Datuk Nofri
Kamis 30 Jun 2016, 07:51 WIB - 2864 views
Berita MotoGP: Honda Kini Mengidap Sindrom Ducati di Era Stoner?

Pedrosa meminta Marquez untuk mementingkan tim

Ligaolahraga.com -

Ligaolahraga - Marc Marquez kini menjadi satu-satunya pembalap di tim Honda yang paling mendominasi layaknya Ducati di era Casey Stoner yang menjadi satu-satunya pembalap Ducati yang bisa tampil maksimal dan meraih gelar juara.

Honda kini dihadapkan pada situasi seperti yang terjadi di tim Ducati di era Casey Stoner dimana hanya ada satu pembalap tim itu yang demikian mendominasi.

“Begini ya … Mungkin motor lainnya agak lebih mudah untuk dikemudikan, namun bila kita perlambat sedikit, benar-benar tidak memuaskan, ”jawab Marc Márquez merespon pertanyaan rekan setimnya Dani Pedrosa yang menuduh Marquez sebagai biang kerok masalah yang ada dengan mesin Honda musim ini.

 “Kita sudah mengujicoba kedua mesin di Jerez, demikian juga dengan Cal Crutchlow yang mencobanya di Phillip Island. Seharusnya kita bisa menggunakan feeling kita, namun masalahnya kemudian tergantung pada waktu lap dan semua pembalap ketika itu bisa tampil lebih baik dengan mesin baru dibandingkan dengan yang biasa digunakan sebelumnya,”Marquez menambahkan.

Kedua pembalap Repsol Honda itu kini memang tengah berbeda pendapat mengenai kondisi RC213V tahun ini.

Pedrosa menuding Marquez telah melakukan perubahan dengan mesin RC213V pada pra-musim sehingga membuat RC213V menjadi sulit untuk dikemudikan.

Pedrosa juga mengatakan bahwa Marquez seharusnya bertanggungjawab atas melempemnya prestasi Honda musim ini.

Pedrosa meminta Marquez untuk tidak bersikap egois. Menurutnya, performa tim Honda pada 2-3 tahun sebelumnya lebih baik dibandingkan dengan tahun ini dimana tim Honda sering mendapat posisi di bawah 10 besar.

Pada grand prix Assen akhir pekan lalu, Pedrosa mengalami kesulitan dan mencatat penampilan terburuknya tahun ini.

Di hari pertama pada sesi FP-2  grand prix Assen, Pedrosa hanya berada di urutan kesebelas sehingga ia pun tampak sangat kesal.

“Saya sangat kesulitan karena saya tidak nyaman dengan kondisi motor saya. Saya tidak bisa memaksimalkan kecepatan saya,”keluh Pedrosa.

Sedangkan pembalap Honda lainnya, Cal Crutchlow juga terkena dampak karena ia jadi sering mengalami kecelakaan yaitu sudah 8 kali.

Sementara Jack Miller dan Tito Rabat yang lebih sering meraih posisi di luar 10 besar, terlepas dari fakta Miller berhasil menjadi juara di Assen pada akhir pekan lalu yang sebenarnya sangat berbau keberuntungan.

Lalu, kenapa disebut sebagai “Ducati/Stoner Syndrome”?

Jika Honda tidak segera melakukan sesuatu untuk mengatasinya, maka tim Honda bisa saja menghadapi situasi seperti di tim Ducati era Stoner, yang merupakan pembalap Ducati satu-satunya yang selalu tampil menjadi juara, bahkan Valentino Rossi pun gagal sewaktu bergabung dengan tim merah itu.

Kini Marquez layaknya Stoner di masanya yang menjadi satu-satunya pembalap yang bisa tampil demikian hebat.

Menyadari kondisi keterbatasan yang ada pada motornya, Marquez mampu mencatat hasil maksimal biarpun kondisinya sangat susah.

Kehandalan Marquez untuk bisa tampil cepat yang sangat sulit dilakukan oleh rekan-rekannya di tim Honda bukanlah hal yang baru kali pertama terjadi.

Ketika Marquez masih berlomba di kelas Moto2, Marquez mampu menjadi juara dunia Moto2 tahun 2012 dengan mengendarai motor yang pas dengan chasis Suter chassis yang membuat semua pembalap menginginkan chasis sama yang diproduksi di Swiss untuk musim berikutnya.

Namun chasis suter itu tidak memberikan manfaat kepada para pembalap lainnya dimana mereka gagal menjadi juara sebagaimana Marquez. Bila melihat dari perspektif ini, ada kemiripan akan terjadi di tim Honda apabila Honda tidak segera melakukan sesuatu.

Pedrosa sendiri bukan hanya di Assen menyatakan kekecewaannya, tetapi juga sewaktu di Barcelona.

Pedrosa mengatakan bahwa dengan situasi yang dihadapi kini, ia mustahil bisa mendapatkan hasil maksimal.

Secara spesifik, aturan yang berlaku di tim Honda adalah setiap anggota tim pabrikan harus menggunakan jenis motor yang sama.

Sebaliknya di tim Ducati, aturan yang berlaku adalah mereka memiliki tiga jenis motor  karena mereka memiliki status khusus yang terbagi dalam empat tim yaitu versi 14.2 untuk tim Aspar dan Avintia, versi 15 untuk tim Pramac dan versi 16 untuk tim pabrikan

 

Artikel Tag: motogp, Honda, Marc Marquez, Dani Perdosa, Ducati, Casey Stoner

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/berita-motogp-honda-kini-mengidap-sindrom-ducati-di-era-stoner
2864
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini