Ini Penyebab Jordan Spieth Kalah di British Open 2018

Berita Golf: Sang juara bertahan British Open, akhirnya harus mengakui kekalahan. Jordan Spieth gagal mempertahankan Claret Jug, padahal pegolf muda tersebut berada di posisi yang tepat untuk memenangkan trofi turnamen mayor tersebut.

Bisa dikatakan Spieth adalah satu-satunya pegolf yang mengalami kesulitan saat angin berhembus di Carnoustie. Entah karena memang angin yang terlalu kencang, atau mungkin Spieth merasakan terlalu banyak beban dalam permainannya.

Sebab, di babak final British Open 2018, hanya ada 2 pegolf yang gagal mencetak birdie. Salah satunya adalah Spieth. Ia mengumpulkan skor 76 pukulan di babak final. Itu membuatnya melorot ke posisi T9 di akhir turnamen. Spieth bahkan diungguli oleh Tiger Woods.

Bogey dan double bogey dicetak Spieth di lubang 5 dan 6. Hal itu menyebabkan dirinya mulai disalip oleh kontender lainnya. Bogey lainnya di 4 lubang terakhir, mengentaskan peluang Spieth untuk mengejar defisit angka.

"Ketika Anda berada pada posisi yang ideal, terkadang pertandingan tidak berjalan sesuai harapan," kata Spieth pasrah. "Saya gagal mengatasi angin, meski saya berusaha untuk melawan, tetapi angin mengalahkan saya."

Spieth yang pekan ini merayakan ulang tahun ke 25 tahun, tahu benar bahwa melawan angin harus dengan sangat sabar. Dan hal itu sudah ia lakukan di Carnoustie.

"Saya memiliki tiga atau empat peluang birdie, tetapi akhirnya saya hanya berusaha untuk membuat par," kata Spieth. "Padahal saya sudah bermain dengan sabar. Tidak meremehkan diri saya. Tidak merasa marah."

Tetapi, ada hikmah pada hasil pertandingan ini. Yaitu, permainan putt Spieth yang nampaknya sudah kembali sempurna.

Artikel Tag: Golf, berita golf, PGA tour, british open 2018, Carnoustie, Dustin Johnson, Jordan Spieth, Rory McIlroy, tiger woods, matt kuchar, Jason Day, Marc Leishman, Adam Scott, rickie fowler