Berita Golf: Bubba Watson Tak Sabar Berangkat Ke Olimpiade Rio 2016

Penulis: Ruddy

Kamis 28 Jul 2016, 13:10 WIB

Berita Golf: Bubba Watson Tak Sabar Berangkat Ke Olimpiade Rio 2016 — Bubba Watson tak sabar berangkat ke Olimpiade Rio 2016.

Ligaolahraga: Di saat mayoritas pegolf pria menarik diri dari Olimpiade Rio 2016, Bubba Watson justru tak sabar menuju Brasil. Juara dua kali turnamen mayor The Masters itu, nampaknya memiliki visi yang berbeda dengan kebanyakan pegolf lainnya.

Lee Chong Wei Bicara Rivalitas Dengan Musuh Bebuyutannya Lin Dan

“Tak sabar untuk pergi ke Rio!” ungkap Watson di Baltusrol Golf Club, di mana ia bergabung dengan turnamen mayor terakhir musim ini, PGA Championship. “Masih ada dua minggu lagi, tetapi saya sangat bersemangat. Sehingga saya sangat ingin segera berada di sana.”

Watson mengatakan bahwa dirinya begitu total untuk Olimpiade Rio 2016, karena ia akan ke sana bersama kolega golf Amerika Serikat lainnya yang juga berada di 15 besar pegolf terbaik dunia. Dengan formasi Rickie Fowler, Patrick Reed, Matt Kuchar, dan dirinya sendiri, tentu saja membuat Amerika Serikat merasa memiliki peluang merebut emas di Brasil nanti.

“Kami berempat sangat bersemangat tentang hal ini. Setiap kali Anda bermain untuk mewakili negara, dan dalam skala sebesar Olimpiade, tentu saja sangat berarti spesial. Memang, minggu ini di Baltusrol juga kami mewakili negara kami. Tetapi ini Olimpiade! Jauh lebih tinggi levelnya.”

Meski berkomitmen untuk bermain di Olimpiade Rio 2016, namun Watson belum 100% bisa hadir pada saat sesi upacara pembukaan. Pasalnya, setelah PGA Championship, ia akan menuju Travelers Championship minggu depan, di mana ia adalah juara bertahan. Barulah setelah itu ia akan berangkat menuju Amerika Selatan, jika beruntung ia bisa bergabung dengan kontingen Amerika Serikat lainnya di Rio.

Mengenai alasan sejumlah pemain mundur akibat khawatir tertular virus Zika, itu tidak berlaku pada pegolf 36 tahun itu. “Situasi saya agak berbeda dengan teman-teman pegolf yang lain. Saya mengadopsi anak-anak saya, sehingga saya tidak merasa kuatir atau berdosa jika saja saya tertular virus itu. Jadi, tidak ada ketakutan sama sekali. Isteri saya pun mengetahuinya. Ia tak akan menghalangi saya. Saya akan berangkat selama saya masih menjadi bagian dari tim Amerika Serikat.”