Red Bull Kocar-Kacir, Tiga Teknisi Kunci Verstappen Pergi Jelang F1 2026

Berita F1: Red Bull Racing menghadapi perubahan besar menjelang regulasi teknis 2026, setelah tiga mekanik senior yang tergabung dalam tim inti Max Verstappen dipastikan meninggalkan tim. Dari empat insinyur utama yang mendampingi Verstappen, hanya sang race engineer Gianpiero Lambiase yang tetap bertahan, sementara tiga lainnya memilih melanjutkan karier di tim berbeda.

Menurut laporan media Belanda, Michael Manning yang menjabat sebagai control engineer sudah dikabarkan akan pergi setelah musim 2025. Namun kabar lebih mengejutkan datang dari dua sosok penting lain, yaitu Tom Hart yang berperan sebagai performance engineer dan David Mart yang menjadi engine engineer untuk Verstappen. Keduanya dipastikan tidak akan lagi bekerja bersama sang juara dunia pada 2026.

David Mart dilaporkan menerima tawaran untuk bergabung dengan Audi, yang akan memulai debut sebagai tim pabrikan penuh di Formula 1 pada 2026. Audi tengah mengumpulkan kekuatan teknis besar untuk memastikan kehadiran mereka mampu bersaing sejak musim pertama. Sementara itu, Tom Hart dikabarkan memperoleh posisi lebih senior di Williams, yang kini tengah melakukan restrukturisasi menyeluruh di bawah pimpinan James Vowles.

Kepergian tiga pilar penting dalam tim teknis Verstappen menambah daftar panjang tokoh Red Bull yang hengkang dalam dua tahun terakhir. Sejak awal 2024, tim tersebut telah ditinggal oleh sejumlah figur besar seperti Christian Horner yang mundur dari jabatan principal, Adrian Newey sebagai chief technical officer, dan Jonathan Wheatley sebagai sporting director. Selain itu, chief mechanic Lee Stevenson juga lebih dulu pindah ke Stake menjelang transformasi tim tersebut menjadi Audi pada 2026.

Perubahan masif ini memicu spekulasi mengenai stabilitas internal Red Bull. Meskipun Verstappen masih terikat kontrak jangka panjang, kondisi tim yang terus berubah menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan sang pebalap, terutama mengingat hubungan buruknya dengan beberapa polemik internal yang terjadi belakangan.

Era mesin baru F1 pada 2026 akan menjadi fase krusial bagi semua tim karena peraturan power unit yang jauh lebih elektrifikasi memerlukan adaptasi besar. Hilangnya tiga mekanik kunci dapat memengaruhi konsistensi performa mobil Verstappen, terutama mengingat mereka adalah individu yang paling memahami gaya mengemudi dan kebutuhan teknis sang juara dunia.

Meski begitu, pihak Red Bull belum memberikan komentar resmi terkait dampak kepergian ini, sementara Verstappen juga belum merespons secara terbuka. Yang jelas, dinamika internal tim juara dunia ini menjadi perhatian besar jelang era baru Formula 1.

Artikel Tag: Red Bull, Max Verstappen, F1 2026