Mustahil Tapi Terbukti, McLaren Sukses Satukan Norris dan Piastri

Berita F1: CEO McLaren, Zak Brown, menegaskan bahwa timnya telah membuktikan pada musim Formula 1 2025 bahwa konsep dua pebalap nomor satu bukanlah sesuatu yang mustahil. Mereka memilih memperlakukan Lando Norris dan Oscar Piastri secara setara, sebuah pendekatan yang berbeda dengan sejumlah tim besar lain yang hanya memusatkan perhatian pada satu pebalap utama.

Dalam sejarah Formula 1, model satu pebalap nomor satu sering dianggap sebagai jalan paling aman menuju gelar juara. Nama besar seperti Ayrton Senna di McLaren, Michael Schumacher di Ferrari, Lewis Hamilton di Mercedes, hingga Max Verstappen di Red Bull, dikenal meraih kesuksesan saat menjadi pusat strategi tim. Sebaliknya, Mercedes sempat merasakan dampak negatif saat Hamilton dan Nico Rosberg bersaing ketat sebagai dua pebalap utama.

Namun, situasi berbeda terjadi di tim asal Woking pada 2025. Norris dan Piastri terlibat persaingan langsung dalam perebutan gelar, tetapi tetap mengikuti arahan tim ketika dibutuhkan. Tidak terlihat konflik internal besar seperti yang pernah terjadi di tim lain, meski tensi kompetisi tetap tinggi sepanjang musim.

Zak Brown mengakui sejak awal banyak pihak meragukan keputusan McLaren. Ia menyebut kombinasi dua pebalap muda bertalenta sebagai tantangan sekaligus risiko besar, mengingat Norris direkrut sejak 2019 dan Piastri pada 2023, keduanya masih berstatus rookie saat pertama kali mengendarai mobil Formula 1.

“Oscar adalah calon juara dunia, dan saya yakin dia akan meraih gelar itu bersama kami,” ujar Brown. Ia menambahkan bahwa keputusan mempercayai pebalap muda sejak debut justru memberikan kepuasan tersendiri bagi tim.

Brown juga menilai keberhasilan McLaren musim ini menjadi jawaban atas anggapan bahwa dua pebalap utama tidak bisa berjalan seiring. Norris dan Piastri sama sama mencatat tujuh kemenangan balapan, saling mendorong performa, serta tetap menjaga hubungan profesional yang sehat.

Menurut Brown, dinamika internal yang sesekali memanas justru menjadi tanda positif. Ia menyebut kedua pebalap terkadang menunjukkan ketidaksenangan kepada manajemen, namun hal tersebut dianggap wajar dalam lingkungan kompetitif yang menuntut hasil maksimal.

Pendekatan McLaren ini dinilai sebagai model baru dalam manajemen pebalap Formula 1, terutama di era persaingan yang semakin ketat. Dengan memberi kesempatan setara, mereka tidak hanya menjaga keharmonisan tim, tetapi juga memaksimalkan potensi dua talenta terbaiknya secara bersamaan.

Artikel Tag: McLaren, lando norris, Oscar Piastri, zak brown, F1 2025