Momen Emosional GP Monako 2025 Antar Lando Norris ke Puncak F1

Berita F1: Lando Norris menutup musim Formula 1 2025 sebagai juara dunia setelah persaingan ketat hingga balapan terakhir di Abu Dhabi. Pebalap McLaren itu unggul tipis dua poin atas Max Verstappen dan 13 poin dari rekan setimnya, Oscar Piastri, dalam perebutan gelar yang berlangsung dramatis hingga akhir musim.

Meski berakhir manis, perjalanan Norris tidak selalu berjalan mulus. Paruh pertama musim justru diwarnai inkonsistensi, terutama saat kualifikasi. Norris yang selama ini dikenal sebagai salah satu pebalap tercepat dalam satu putaran kerap melakukan kesalahan, membuatnya kehilangan posisi awal dan poin penting. Situasi itu dimanfaatkan Piastri untuk memimpin klasemen, sementara Norris mulai diragukan, termasuk oleh dirinya sendiri.

Kondisi semakin berat ketika Norris gagal finis di Grand Prix Belanda akibat masalah teknis. Saat itu, ia tertinggal 34 poin dari Piastri dan banyak pihak menilai peluang juaranya mulai menipis. Namun, segalanya berubah di Grand Prix Monako, salah satu sirkuit paling menuntut ketepatan dan fokus dalam satu lap kualifikasi.

Di Monako, Norris mengambil keputusan sederhana namun krusial dengan mematikan tampilan delta waktu di setir mobilnya. Langkah ini membuatnya fokus penuh pada mengemudi tanpa terganggu perbandingan waktu. Hasilnya, Norris tampil luar biasa dan merebut pole position, yang sekaligus menjadi kemenangan psikologis besar baginya.

“Saya benar benar menangis sedikit setelah lap itu,” ujar Norris dalam sebuah wawancara. Ia mengakui momen tersebut menjadi saat langka ketika dirinya merasa berhasil mematahkan keraguan sendiri. Norris menilai pole di Monako sebagai salah satu pencapaian paling emosional dalam kariernya, bukan karena hasilnya semata, tetapi karena konteks mental yang menyertainya.

Sejak Monako, performa Norris melonjak signifikan. Ia tampil konsisten dalam sembilan seri terakhir, mengumpulkan poin penting dan memenangi balapan krusial, termasuk di Silverstone di hadapan publik Inggris. Konsistensi itulah yang akhirnya membuatnya mampu mengejar dan melampaui Piastri, serta menahan tekanan dari Verstappen hingga garis finis musim.

Lando Norris menyebut satu lap di Monako sebagai momen yang mengubah segalanya. “Satu menit lebih sedikit itu cukup untuk membalik isi kepala saya, dari ragu menjadi yakin bahwa saya bisa melakukannya,” katanya. Kepercayaan diri tersebut menjadi fondasi utama yang mengantarnya meraih gelar juara dunia Formula 1 pertamanya, sekaligus menegaskan kematangannya sebagai pebalap papan atas.

Artikel Tag: lando norris, McLaren, gp monako, F1 2025