Michael Andretti Yakin Timnya Bisa Turun di F1 Usai Temui Presiden FIA

Penulis: Abdi Ardiansyah

Sabtu 07 Mei 2022, 23:35 WIB

Berita F1: Pemilik Andretti Autosport, Michael Andretti, optimistis timnya bisa segera tampil di Formula 1 setelah menemui bos FIA, Mohamed Ben Sulayem, di Miami.

Andretti Autosport Tersinggung Disebut Tak Kompetitif Oleh F1

Andretti Autosport diketahui sudah memiliki wakil di ajang IndyCar, Indy Lights, Formula E serta Supercars. Sang pemilik, Michael Andretti, pun ingin melebarkan sayap ke Formula 1. Timnya telah merintis jalan menuju kancah balap mobil kelas utama.

Musim lalu, Andretti Autosport, sempat melakukan pendekatan terhadap Alfa Romeo untuk mengakuisisi slot mereka. Namun upaya tim seolah menemui jalan buntu setelah kedua pihak tak mencapai kesepakatan.

Michael tetap cuek ketika beberapa tim Formula 1 yang sudah eksis menolak hadirnya kompetitor baru. Ia lantas melobi FIA untuk memperoleh dukungan.

Putra eks pebalap F1, Mario Andretti, tersebut lalu mengungkapkan respons positif bos FIA, Mohamed Ben Sulayem, selepas bertemu di Miami.

“Saya kira dia mendukung, tapi ada proses besar yang harus dilalui dan semua itu. Dia mengatakan dia mendukung proses. Masih ada jalan panjang yang mesti dilalui. Namun, menyenangkan kalau Mohammed suka dengan apa yang kami presentasikan,” tuturnya dikutip dari Motorsport.com.

“Saya tidak mau mengatakan banyak, mereka tidak mau bicara terlalu banyak tentang itu. Namun, sejauh ini positif,” ia menambahkan.

Panjangnya jenjang birokrasi membuat Andretti Autosport harus sabar menunggu jawaban. Tim sudah menggodok rencana, termasuk menyiapkan fasilitas Formula 1 di Indianapolis dan akan membangun markas di Inggris.

“Kami membelanjakan uang untuk mendapat bola bergulir, karena kami merasa semoga mendapatkannya. Kami mengambil risiko, tapi kami pikir itu sesuai dengan risiko,” ucap Michael.

“Karena kami telah mendapat bola bergulir. Jadi kami merekrut orang-orang dan berpikir seperti itu,” jelasnya.

Jika ingin tampil di F1, Andretti Autosport diwajibkan membayar 200 juta dolar (sekitar Rp2,9 triliun) sesuai Perjanjian Concorde untuk melindungi tim yang sudah ada saat ini.

Bos Mercedes, Toto Wolff, menegaskan kalau tim baru mesti mendemonstrasikan apa yang bisa dilakukan oleh mereka untuk mengembangkan kompetisi. Sebaliknya prinsiapl Haas, Gunther Steiner, merasa bahwa cukup 10 tim saja yang berada di grid F1.