Mesin Honda yang Dulu Bukanlah yang Sekarang

Berita MotoGP: Honda kini mampu membuat banyak peningkatan terutama pada reliabilitas mesin. Meski sempat mengalami masalah mekanis, namun masalah tersebut tak sesering seperti saat bersama McLaren.

Mengawali kehidupan baru bersama Toro Rosso di musim 2018, Honda mampu menorehkan poin lebih banyak dibandingkan saat masih bersama McLaren musim lalu. Catatan itu semakin apik dengan hasil finsi di urutan keempat GP Bahrain yang diraih oleh Pierre Gasly.

Pada Formula 1 2017 bersama McLaren, mesin Honda tercatat mengalami sembilan kasus gagal finis (DNF). Musim ini mereka sangat gencar melakukan peningkatan dan akhirnya berbuah manis, sepanjang 2018 mereka hanya tercatat mengalami tiga kali DNF bagi kedua peblap Toro Rosso, Gasly dan Brendon Hartley.

"Sangat sulit untuk memasang target tinggi pada musim ini karena kami memiliki mitra baru," kata Toyoharu Tanabe, direktur teknis Honda dilansir dari Motorsport.com.

"Tahun-tahun sebelumnya, kami mengalami banyak kerusakan dan masalah. Prioritas kami untuk musim ini adalah [meningkatkan] reliabilitas dan tentunya performa.”

“[Sekarang] reliabilitas power unit kami sudah mencapai level yang nyaman. Jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya."

Pada awal F1 2018 yang digelar di Austrialia, mesin pembakaran dalam milik Gasly mengalami kerusakan akibat masalah pada turbo dan MGU-H. Namun hal itu disebabkan oleh MGU-H yang sebenarnya masih berasal dari musim 2017. Spesifikasi mesin 2018 baru bisa diperkenalkan pada ronde berikutnya di Bahrain.

Sejak itu Honda jarang sekali bermasalah, terlepas dari kerusakan mesin pada GP Abu Dhabi, dan beberapa kali pergantian komponen mesin seiring spesifikasi ketiga digunakan. Kendati demikian, Toro Rosso menilai mesin garapan pabrikan asal Jepang itu sudah cukup bagus, meski perlu dilakukan peningkatan sebagai persiapan musim 2019.

Artikel Tag: Honda, McLaren, F1 2018, Toro Rosso, Red Bull