FIA Berupaya Temukan Solusi Masalah Lampu Start

Berita F1: Setelah banyak mendapat keluhan dari para pebalap F1 soal lampu start yang tidak terlihat sepenuhnya di GP Australia, FIA bertekad untuk segera menemukan solusinya pada GP Bahrain mendatang.

Masalah lampu start ini terjadi pada balapan perdana musim ini di Sirkuit Melbourne.Robert Kubica dan Pierre Gasly, masing-masing mengawali balapan dari posisi terakhir dan ke-17, keduanya mengeluh lantaran sama-sama kesulitan melihat lampu start akibat terhalang sayap belakang mobil di depan mereka.

"Ketika saya berhenti [di grid], saya tidak bisa melihat lampunya," tutur Kubica. "Itu terhalang oleh sayap belakang mobil McLaren [Carlos Sainz].”

"Saya bisa melihat kolom lampu pertama tapi sisanya tidak kelihatan. Jadi saya harus memiringkan tubuh saya ke kiri, dan itu adalah momen yang membuat saya panik."

Senada dengan Kubica, hal itu juga disampaikan oleh pebalap Red Bull, Pierre Gasly.

"Dengan sayap belakang yang lebih besar, saya tidak bisa melihat lampu start dari grid, jadi saya harus melihat reaksi dari mobil lain. Akibatnya saya kehilangan beberapa posisi."

Dengan diberlakukannya regulasi aerodinamika anyar di F1 2019, sayap belakang menjadi 100 mm lebih lebar dan 70 mm lebih tinggi, hal itulah yang bisa menjadi masalah bagi para pebalap di posisi tertentu.

Selain itu, karena lampu start F1 memiliki tinggi yang sama di semua sirkuit, kemungkinan besar masalah ini akan terulang lagi pada balapan-balapan berikutnya.

Hal itu langsung direspon serius oleh FIA. Bekerja bekerja sama dengan Grup F1, mereka kini tengah mencari solusi permanen yang diharapkan bisa siap diterapkan untuk ronde berikutnya di Bahrain.

Sebelumnya, masalah terkait lampu start juga terjadi saat perangkat Halo mulai diwajibkan pada 2018 lalu. Pada saat itu, solusi yang diambil adalah dengan memasang set lampu tambahan di bawah tiang utama.

Artikel Tag: FIA, f1 2019, GP Australia