Akhiri PMPL ID S3 dengan Buruk, EVOS Reborn Disebut Mirip Birmingham City

Penulis: Fajar Muhammad Fajar

Kamis 22 Apr 2021, 04:00 WIB

Akhiri PMPL ID S3 dengan Buruk, EVOS Reborn Disebut Mirip Birmingham City — EVOS Reborn dan Birmingham Sama-sama Hebat di Awal dan Tragis di Akhir via EVOS Esports

Berita Esports : Mampu menjadi runner-up kala musim reguler, perjalanan EVOS Reborn di PMPL ID Season 3 berakhir antiklimaks, usai menempati peringkat terbawah klasemen alias juru kunci di grand final. Melihat fenomena ini, salah satu caster PMPL sampai menyebut EVOS mirip dengan Birmingham City.

Atalanta Tolak Banderol Dari Birmingham City Untuk Jordan James

Dilansir Daily Spin ID, sejak awal tim berjuluk Macan Putih tersebut difavoritkan sebagai salah satu calon juara di PMPL ID S3, dengan berisi pemain-pemain terbaik, fire-power tinggi, dan strategi matang.

Dengan keunggulan yang mereka miliki, EVOS pun mampu tampil konsisten di musim reguler yang berlangsung lama yakni hingga tiga pekan, dan finis sebagai runner-up di bawah Bigetron Red Aliens.

Akan tetapi kejutan terjadi di babak grand final, karena EVOS yang digadang-gadang kandidat juara justru menjadi juru kunci klasemen. Mereka menunjukkan penampilan yang amat buruk, dan gagal keluar dari performa buruk tersebut.

Fenomena EVOS Reborn di Season 3 kemudian menjadi topik pembicaraan di Planet Esports Revival TV, dan salah satu caster PMPL ID S3 kemarin, Flo Wolfy, menyebut antiklimaksnya perjalanan EVOS mirip seperti kisah Birmingham City di Premier League beberapa tahun lalu.

Dilansir IDN Times, pada musim 2010-2011 Birmingham City sukses menjadi juara Piala Liga Inggris, tetapi pada musim yang sama, di liga domestik mereka harus terdegradasi.

"Kalau gua lihat EVOS main kayak gitu yang keinget itu kayak Birmingham dulu di Liga Inggris, habis juara tapi degradasi," tutur Wolfy di Planet Esports Revival TV, dikutip dari Daily Spin ID.

Wolfy juga tidak tahu pasti faktor yang menyebabkan EVOS Reborn tampil di bawah performa terbaiknya. Tapi, andai harus menduga-duga, menurutnya mereka tidak maksimal dalam mengeksekusi gameplay.

"Karena EVOS gua liat gerakannya sama aja, sama-sama main di ujung circle, tapi mereka gak pernah dapet fight yang enak," ujarnya.

"Entah knocked dulu, entah fight-nya gagal. Beda sama reguler season mereka fight-nya menang terus. Jadi posisi udah sama, game plan sama, tapi eksekusi gagal di grand final." Pungkas sang caster.