Timnas U-23 Masih Bisa Bermain Di SEA Games

Nasional – FIFA telah memutuskan untuk memberikan sanksi kepada sepak bola Indonesia. Sanksi tersebut ditegaskan FIFA melalui surat resmi kepada Sekjen PSSI, Azwan Karim, tertanggal 30 Mei 2015.  

Dalam surat tersebut, federasi sepak boal dunia itu menjelaskan imbas dari sanksi yang harus diterima oleh Indonesia. Di antaranya, PSSI kehilangan hak-hak keanggotaannya di FIFA. Kemudian, Tim Nasional Indonesia dan semua klub asal Indonesia tidak bisa berlaga dalam kompetisi resmi di bawah naungan FIFA, dan juga AFC selaku federasi sepak bola Asia.

Selain itu, FIFA juga mencabut semua program bantuan FIFA untuk pengembangan, kursus, dan hal lainnya kepada PSSI. Namun, FIFA tetap memberikan kesempatan kepada Timnas Indonesia U-23 untuk berlaga di SEA Games 2015 Singapura, pada Juni ini.

"Komite Eksekutif FIFA memutuskan tim nasional Indonesia bisa melanjutkan partisipasi di SEA Games sampai partisipasinya berakhir," tulis surat yang ditanda tangani sekjen FIFA, Jerome Valcke itu.

Keputusan itu cukup melegakan bagi skuad Garuda Muda yang sudah berada di Singapura, mulai Sabtu (30/5) kemarin. Timnas U-23 akan melakoni laga perdana melawan Myanmar U-23 di Stadion Jalan Besar, pada 2 Juni nanti.

Pelatih Indonesia U-23, Aji Santoso, langsung mengumpulkan seluruh pemainnya untuk berbicara dari hati ke hati. Aji Santoso yakin anak asuhnya tetap fokus pada turnamen, meski diterpa masalah tersebut.

"Saya minta anak-anak tetap fokus ke SEA Games, ke pertandingan. Masalah sanksi atau tidak itu masalah federasi. Pemain tugasnya maksimal dan fokus untuk meraih yang terbaik di SEA Games. Pemain pun satu tekad untuk berjuang demi Indonesia," ujar Aji Santoso.

Gelandang Timnas Indonesia U-23, Adam Alis Setyano, juga menyatakan siap berjuang demi Indonesia agar bisa meraih hasil maksimal dalam SEA Games nanti.

"Kami akan maksimal untuk bisa meraih yang terbaik. Kami tidak mau berpikir itu (sanksi) dulu," tegasnya.

Pada SEA Games 2015, Indonesia U-23 tergabung di grup A bersama Singapura, Myanmar, Kamboja, dan Filipina.