Terlilit Utang, Lyon Akhirnya Degradasi ke Ligue 2

Penulis: Demos Why

Rabu 25 Jun 2025, 06:24 WIB

Berita Liga Prancis: Lyon harus menerima kenyataan pahit karena mereka terdegradasi ke Ligue 2 setelah mereka terlilit utang dengan jumlah mencapai €500 juta.

Lyon Berminat Pada Gelandang Atletico Madrid, Tapi Terhalang Gaji

Lyon secara mengejutkan diputuskan untuk terdegradasi ke Ligue 2 oleh Direktorat Pengendalian Manajemen Nasional (DNCG), badan pengawas keuangan sepak bola Prancis. Keputusan ini diambil setelah klub, bersama beberapa tim Ligue 1 lainnya, dipanggil untuk diperiksa mengenai kondisi keuangan mereka. Ironisnya, AS Monaco, Nantes, dan Paris FC berhasil lolos dari hukuman serupa.

Tahun lalu, Les Gones dilaporkan memiliki utang sekitar €500 juta. Menanggapi situasi ini, Eagle Football Group, konsorsium pemilik klub Prancis tersebut, telah mengaktifkan berbagai langkah finansial untuk meyakinkan DNCG bahwa kondisi keuangan klub telah membaik secara drastis. Upaya tersebut termasuk penjualan saham John Textor di Crystal Palace dan tim putri. Namun, tak satu pun dari langkah-langkah yang diambil tersebut memenuhi persyaratan DNCG. Setelah sebelumnya sempat terdegradasi sementara pada bulan November, keputusan final kini telah dikonfirmasi menyusul tinjauan keuangan terbaru.

Sebelumnya, John Textor sempat menunjukkan optimisme setelah pertemuannya dengan pengawas keuangan. Ia bahkan sempat menyatakan kepada media bahwa ia tetap positif mengenai hasil tinjauan tersebut. "Anda bisa melihat dari kontribusi pemegang saham kami, kami telah menginvestasikan modal baru, tidak hanya untuk DNCG, tetapi juga untuk proses perizinan UEFA kami," ujar Textor. Ia menambahkan, "Belum lagi kabar baik tentang penjualan Crystal Palace. Situasi likuiditas kami telah membaik secara signifikan."

Meski demikian, pernyataan positif Textor tidak cukup untuk mengubah keputusan DNCG. Lyon kini memiliki kesempatan untuk mengajukan banding atas putusan ini. Namun, jika hukuman degradasi mereka tetap dilaksanakan, raksasa sepak bola Prancis tersebut akan terpaksa bermain di divisi kedua untuk musim kompetisi 2025/26, sebuah pukulan telak bagi sejarah dan ambisi klub.