Tampil agresif, Semen Padang lolos ke final setelah pinalti
Ligaolahraga - Tampil agresif menyerang dengan tempo permainan cepat, Semen Padang akhirnya memastikan diri untuk lolos ke final Piala Jenderal Sudirman lewat drama adu penalti dalam leg kedua di GOR H Agus Salim, Padang tadi malam (16/1)
Tim yang berjuluk "kabau sirah" itu melangkah ke final setelah menang adu penalti (4-2) setelah menyamakan agregat 2-0 (2-2) pada waktu normal pertandingan.
Semen Padang Fc yang kalah pada pertandingan pertama di kandang Pusamania Borneo FC dengan skor 0-2 berhasil membalas kekalahan tersebut dengan skor yang sama pada waktu normal dan memaksa kedua tim untuk adu pinalti untuk memastikan satu tiket di babak final.
Dalam drama adu pinalti tersebut, kiper tim Semen Padang FC, Jandia Eka Putra berhasil mematahkan tendangan dua eksekutor dari Pusamania Borneo FC, Ponaryo Astaman dan Jajang M. Sementara dari kubu Semen Padang, hanya Novrianto yang gagal menunaikan tugasnya.
Mengawali pertandingan pada babak pertama, Tim Semen Padang yang didukung ribuan suporter yang memenuhi Stadion Haji Agus Salim Padang langsung menekan barisan pertahanan tim tamu.
Tensi tinggi permainan dan pelanggaran keras yang terjadi pada awal pertandingan tersebut memaksa wasit Iwan Sukoco langsung mengusir dua pemain dari masing-masing tim, Arpany dari Pusamania Borneo FC dan Satria Sam dari kubu Semen Padang.
Semen Padang yang menerapkan permainan cepat lewat penguasaan bola, kombinasi umpan pendek dan panjang, tim yang ditangani oleh Nil Maizar tersebut banyak menciptakan peluang. Namun banyaknya peluang pada babak pertama tersebut, tidak mampu dikonversi menjadi gol oleh pemain depan Nur Iskandar dan James Koko Lomel, dan harus puas mengakhiri babak pertama dengan skor 0-0.
Mengawali babak kebdua, Pusamania yang sebelumnya banyak menerapkan permainan bertahan mencoba ke luar dan menerapkan permainan menyerang, saling "jual beli" serangan mewarnai pertandingan babak kedua tersebut.
Pada menit ke 50, mengawali set piece bola mati, kapten tim Semen Padang FC, Yu Hyun Koo berhasil menempatkan bola ke sudut gawang Pusamania Borneo yang dijaga oleh Galih Sudaryono. Skor 1-0.
Tinggal mengejar defisit satu gol lagi, tim yang berjuluk "kabau sirah" itu terus menekan barisan pertahanan Pusamania Borneo. Tekanan demi tekanan ke jantung pertahanan tim tamu akhirnya menambah pundi gol Semen Padang FC.
Umpan lambung dari Nur Iskandar berhasil dituntaskan dengan baik oleh Rudi, tendangan keras pemain tengah tersebut tidak mampu dibendung oleh pemain belakang Pusamania Borneo dan kiper Galih Sudaryono.
"Gol dari Rudi tersebut menutup jalannya pertandingan waktu normal dan menyamakan agregat 2-2 sehingga pertandingan harus dilanjutkan lewat adu pinalti," tulis Suara.com.
Pertandingan keras & habis-habisan
Sebagaimana disiarkan secara langsung oleh Net TV, pertandingan berjalan keras diwarnai oleh tiga kartu merah dan 10 kartu kuning. Kartu merah diberikan wasit Iwan Sukoco untuk Arpany dari PFC serta Satria Sam dan Hendra Bayauw dari SPFC.
Tuan rumah SPFC mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 65 persen. Praktis hampir sepanjang pertandingan leg kedua yang berakhir 2-0, penjaga gawang SPFC Jandia Eka Putra tidak terlau bekerja keras melakukan penyelamatan lantaran tim memang lebih banyak menekan wilayah pertahanan tim tamu yang datang dari Kalimantan Timur.
Meskipun lebih menguasai jalannya pertandingan, bukan berarti tim tuan rumah asuhan pelatih Nil Maizar dapat dengan mudah menjebol gawang PBFC yang dikawal kiper Galih Sudarsono. Hingga akhir babak pertama pun skor masih imbang tanpa gol.
Baru memasuki babak kedua, berjalan 5 menit, kapten tim SPFC Yoo Hyun-Koo mampu menjebol gawang PBFC dengan tendangan keras mendatar dari luar kotak penalti yang terlambat diantisipasi Galih Sudarsono meskipun telah tepat menebak arah bola.
Unggul satu gol yang berarti masih tertinggal skor agregat 1-2 karena dalam leg pertama di Samarinda pada Minggu (10/1/2016) PBFC menang 2-0, membuat SPFC meningkatkan intensitas tekanan yang berulang kali membahayakan gawang Galih.
Namun baru pada menit ke-73 Rudi mampu menggandakan keunggulan SPFC melalui tendangan jarak dekat yang menusuk sudut kiri gawang PBFC setelah menerima sodoran pendek dari Muhammad Nur Iskandar.
Skor 2-0 bertahan hingga akhir pertandingan, sehingga agregat menjadi 2-2. Untuk menentukan tim yang lolos ke final pun harus dilakukan melalui adu penalti.
Dalam drama tos-tosan ini, kiper SPFC Jandia Eka Putra tampil gemilang, padahal menjelang laga usai dia nyaris ditarik keluar lapangan setelah menerima perawatan selama 10 menit akibat berbenturan dengan penyerang PBFC Jajang Mulyana.
Jandia Eka Putra mampu menepis tendangan penalti Ponaryo Astaman dan memblok tendangan jajang Mulyana. Para eksekutor yang sukses dari SPFC ialah James Koko Lomell, Nur iskandar, Irsyad Maulana, dan Novan Sasongko.
Sedangkan eksekutor yang sukses dari PBFC adalah Srdan Lopicik dan Ade Jantra. Satu penendang penalti SPFC yang gagal adalah Novrianto.
"Dengan hasil ini, SPFC masuk final yang digelar pada Minggu depan (24/1/2016) melawan pemenang pertandingan dua leg antara Arema Cronus Malang kontra Mitra Kukar (Kalimantan Timur). Pada leg pertama Sabtu (9/1/2016) Mitra Kukar menang 2-1 dan leg kedua digelar Minggu (17/1/2016)," lapor Bisnis.com
Gol dianulir wasit
Gol kemenangan Semen Padang semuanya tercipta pada babak kedua melalui sepakan Yoo Hyun-Koo dan Rudi sukses menyamakan agregat menjadi 2-2. Semen Padang keluar sebagai pemenang laga ini setelah Ponaryo Astaman dan Jajang Mulyana gagal mengeksekusi penalti.
Tertinggal 2 gol pada leg pertama dan bermain di depan pendukung mereka sendiri membuat Semen Padang langsung keluar menyerang semenjak menit awal pertandingan. 8 menit laga berjalan, Semen Padang langsung menebar ancaman melalui Nur Iskandar, namun sayang tendangannya masih bisa diblok.
Beberapa menit berselang, publik Semen Padang sempat bergelora setelah sundulan Nur Iskandar sukses menjebol gawang Galih Sudaryono. Namun sayang hakim garis tidak mengesahkan gol tersebut karena Nur Iskandar sudah berada dalam posisi offside.
Usai peluang tersebut, Semen Padang terus memberikan tekanan kepada pertahanan Pusamania. Pada menit 25 misalnya, Rudi kembali mendapatkan peluang emas namun sayang tendangannya masih melebar dari gawang Galih Sudaryono.
Tekanan demi tekanan terus dilancarkan oleh anak asuh Nil Maizar namun sejumlah peluang tersebut tidak mampu menjebol gawang Pusamania hingga wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya babak pertama.
Sekembalinya dari ruang ganti, Semen Padang kembali melanjutkan tekananannya kepada kubu Pusamania. Baru lima menit babak kedua berjalan, gol yang dinanti-nantikan tim berjuluk Kabau Sirah itu akhirnya lahir dari kaki pemain asing mereka, Yoo Hyun-Koo.
Pemain asal Korea Selatan tersebut melepaskan tembakan jarak jauh yang tidak bisa diantisipasi oleh kiper Pusamania. Kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Semen Padang, sedangkan skor Agregat berubah menjadi 1-2.
Sukses memecah kebuntuan membuat Semen Padang semakin bergairah untuk melancarkan serangan. Pada menit ke 56 James Koko Lomell nyaris saja menggandakan keunggulan Semen Padang andai saja ia tidak terjebak dalam posisi offside.
Dampak dari serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Semen Padang membuat kiper Pusamania, Galih Sudaryono harus bekerja ekstra keras. Pada menit 59 ia sukses menepis eksekusi tendangan bebas Yoo Hyun-Koo yang mengarah tepat ke gawangnya.
Irsyad Maulana dan Nur Iskandar juga sempat membuat pertahanan Pesut Etam kewalahan pada menit 63. Namun beruntung peluang tersebut masih bisa diblok oleh pemain bertahan Pusamania
Setelah melancarkan sejumlah serangan, akhirnya gawang Galih Sudaryono kembali jebol pada menit 73. Kali ini Rudi mencatatkan namanya di papan skor setelah tendangan mendatarnya tidak bisa digapai oleh Galih Sudaryono. Kedudukan berubah menjadi 2-0 untuk kemenangan Semen Padang sekaligus Agregat pun berubah menjadi 2-2.
Setelah gol Rudi tidak ada lagi Gol yang tercipta hingga wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan. Dengan skor Agregat 2-2, pertandingan pun dilanjutkan melalui babak adu Penalti.
Pada Babak Penalti ini, Semen Padang mendapat kesempatan pertama untuk melakukan eksekusi Penalti. James Koko Lomell yang ditunjuk sebagai eksekutor pertama Semen Padang tidak kesulitan menaklukan Galih Sudaryono sehingga Semen Padang Unggul.
Srdan Lopicic yang ditunjuk sebagai eksekutor pertama Pusamania pun tidak melakukan tugasnya dengan baik sehingga kedudukan kembali imbang 1-1.
Petaka mulai menghampiri kubu Pusamania setelah eksekutor kedua mereka, Ponaryo Astaman gagal menaklukan kiper Semen Padang sedangkan Nur Iskandar selaku eksektutor kedua Semen Padang sukses menaklukan Galih Sudaryono. Kedudukan berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Semen Padang.
Secercah harapan sempat muncul di kubu Pusamania setelah eksekusi penalti Novrianto melebar tipis dari gawang Galih Sudaryono sehingga kedudukan. Akan tetapi Jandia muncul sebagai pahlawan Semen Padang dengan menggagalkan eksekusi penalti Jajang Mulyana.
Kabau Sirah pun memastikan lolos ke Partai Final Piala Jenderal Sudirman 2015 setelah eksekusi Penalti Novan Setya Sasongko tidak bisa diantisipasi oleh Galih Sudaryono.
Semen Padang masih akan menunggu calon lawannya antara Arema Cronus dan Mitra Kukar yang baru memainkan leg kedua pada hari Minggu (17/1) malam nanti.
Artikel Tag: Piala Jenderal Sudirman, Semen Padang, Kabau Sirah, pusamani borneo FC, pesut etam
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/tampil-agresif-semen-padang-lolos-ke-final-setelah-pinalti
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini