Song Kai Ditunjuk Sebagai Presiden Baru di Tengah Badai Korupsi CFA

Pejabat olahraga senior Song Kai terpilih sebagai presiden Asosiasi Sepak Bola China (CFA) pada konferensi ke-12 keanggotaan di Bejing pada hari Senin (16/10).

Para penggemar sepak bola China menaruh harapan pada Song Kai untuk merevitalisasi sepak bola China menyusul dimulainya kampanye antikorupsi yang sedang berlangsung sejak November 2022, yang membuat lebih dari selusin pejabat yang terkait dengan sepak bola diselidiki.

Song Kai, 58 tahun, kepala Administrasi Olahraga di Provinsi Liaoning, China timur laut, telah bekerja sebagai wakil kepala kelompok persiapan untuk pemilihan CFA sejak Juni.

"Kami akan mencoba yang terbaik untuk membangun CFA yang lebih bersatu, lebih bekerja keras, lebih terbuka, lebih transparan dan lebih berani di masa depan," kata Song Kai.

Sun Wen, Yuan Yongqing, Yang Xu dan Xu Jiren terpilih sebagai wakil presiden CFA, dengan legenda sepak bola wanita China, Sun, menjadi satu-satunya wakil presiden yang tetap pada posisinya sejak konferensi keanggotaan ke-11.

Yuan, yang juga ditunjuk sebagai sekretaris jenderal CFA, memiliki pengalaman masa lalu sebagai anggota Asosiasi Bola Basket China. Yang, yang juga merupakan presiden Asosiasi Softball China, ditugaskan untuk mengawasi liga sepak bola profesional China di masa depan. Xu adalah seorang jurnalis olahraga senior dari Kantor Berita Xinhua.

Selain presiden dan wakil presiden, komite eksekutif baru beranggotakan 20 orang yang dipilih oleh konferensi tersebut termasuk pesepakbola bintang wanita Wang Shuang, mantan kapten tim sepak bola pria Zheng Zhi, dan perwakilan dari klub-klub Liga Super China (CSL), sekolah-sekolah, asosiasi sepak bola lokal, dan sektor-sektor lain yang berhubungan dengan sepak bola.

Awal tahun ini, Du Zhaocai, mantan wakil kepala Administrasi Umum Olahraga China dan wakil ketua CFA; Chen Xuyuan, mantan presiden CFA; serta beberapa pejabat senior sepak bola China lainnya diselidiki karena menerima suap sejak November 2022.

Karena kampanye anti-korupsi masih berlangsung, masih ada kemungkinan pejabat sepak bola lainnya akan diselidiki, menurut orang dalam industri sepak bola yang berbasis di Beijing.

Jaksa penuntut utama China mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah memerintahkan penangkapan mantan wakil ketua CFA, Du Zhaocai, yang dicurigai menerima suap, demikian laporan media pemerintah sebelumnya.

Pada bulan September, pihak berwenang mengatakan bahwa mereka telah mendakwa mantan ketua CFA Chen Xuyuan dengan tuduhan menggunakan posisi dan wewenangnya untuk "mencari keuntungan bagi orang lain" dan "secara ilegal menerima properti dan harta benda orang lain".

Lebih dari selusin pejabat yang bekerja di sektor sepak bola telah ditempatkan di bawah penyelidikan sejak November tahun lalu, media pemerintah melaporkan pekan lalu.

"Adalah sebuah angan-angan untuk mengatakan bahwa kerusakan yang terjadi pada CFA karena korupsi dapat sepenuhnya dihilangkan dengan kepemimpinan yang baru," kata seorang ahli, mengomentari penujukan Song Kai.

Sepak bola China mengalami penurunan selama beberapa tahun setelah ambisi untuk membentuk Liga Super China dan tim nasional sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan menjadi bumerang karena kurangnya tata kelola yang baik, keuangan yang sehat dan pengembangan akar rumput.

Tim nasional wanita China, juara Asia saat ini, tampil di Piala Dunia Wanita 2023 di Australia dan Selandia Baru, tetapi gagal mencapai babak gugur dari penyisihan grup yang terdiri dari Inggris, Denmark, dan Haiti.

Tim putra hanya pernah sekali lolos ke putaran final dunia, yaitu pada 2002. Mereka akan menghadapi Korea Selatan, Thailand dan pemenang dari pertandingan putaran pertama Singapura dan Guam di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia Asia.

China telah lolos ke Piala Asia 2023 yang akan dimainkan di Qatar pada Januari-Februari 2024.

Artikel Tag: Song Kai