PT Liga Gelar RUPS Luar Biasa 2015

Ligaolahraga – PT Liga Indonesia akhirnya menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa 2015, pada Sabtu (24/10) lalu, di Jakarta. RUPS tersebut melibatkan perwakilan 18 klub Indonesia Super League musim 2015. Dalam rapat tersebut, PT Liga membahas tiga hal yang umumnya menyangkut kerugian karena tidak adanya kompetisi dalam pesepakbolaan tanah air.

Tiga hal yang disampaikan langsung oleh CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, antara lain tentang laporan kegiatan periode Mei-Oktober 2015, laporan keuangan periode Mei-Oktober 2015, dan kajian direksi terkait rencana PT Liga ke depannya.

Hal pertama adalah penyampaian kondisi keuangan PT Liga karena kompetisi musim ini tak berjalan, setelah dihentikan dengan status force majeur.

“Liga Indonesia sangat penting menyampaikan kepada seluruh pemegang saham (PSSI dan seluruh klub ISL) bahwa karena tidak ada event, maka liga secara finansial mengalami kerugian yang terus terakumulasi, kerugian mencapai 7,5 milyar” ujar Joko Driyono seperti dilansir situs resmi PT Liga.

“Oleh karena itu, hal ini penting bagi pemegang saham tentang kelanjutannya, karena direksi tidak ingin melanjutkan aktivitas liga tanpa persetujuan pemegang saham,” sambungnya.

Kemudian yang kedua, mengevaluasi dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan kontrak-kontrak komersial bisnis PT Liga, dalam masa vakumnya kompetisi. Ketiga, pemegang saham menyetujui direksi mengambil terobosan untuk melakukan strategi bisnis ke depan.

“Semua sudah sesuai kaidah dengan keadaan sepak bola saat ini. Kami hanya membicarakan bisnis PT Liga Indonesia ke depannya,” ujar Joko Driyono

Hal ketiga yang dihasilkan dalam RUPS tersebut adalah para pemegang saham pun mendesak PT Liga Indonesia untuk mengambil upaya rasionalisasi terhadap kondisi sepak bola Indonesia saat ini.

“Ini kilometer nol kita (PT Liga Indonesia) untuk melakukan interaksi dengan strategic partner. Mekanismenya sedang disusun agar dicapai hasil dan sebagainya,” jelas pria yang akrab disapa Jokdri tersebut.

“Esensi dari ini semua adalah PT Liga Indonesia sebagai sebuah perusahaan yang independen, harus dapat membedakan antara aktivitas bisnisnya dengan polemik atau konflik yang sedang dilihat oleh publik sekarang,” pungkas Jokdri.

Artikel Tag: PT Liga Indonesia, RUPS 2015, ISL