Pep Guardiola Dituduh Lakukan Kegiatan Politik di Dunia Sepakbola

Berita Liga Inggris: Manajer Manchester City, Pep Guardiola, baru-baru ini dituduh telah melakukan kegiatan politik di atas lapangan sepakbola setelah dirinya kerap menggunakan pita kuning sebagai bentuk dukungan bagi kemerdekaan Catalan. Kritikan keras tersebut dilontarkan oleh agen Yaya Toure, Dimitri Seluk.

Seluk tampaknya belum puas dengan hanya menyebut Guardiola tak sehebat yang dipikirkan oleh banyak orang. Kali ini Seluk menuduh Guardiola telah melakukan kegiatan politik di atas lapangan sepakbola. Tuduhan tersebut dilontarkan Seluk lantaran kebiasaan Guardiola yang selalu memakai pita kuning saat memimpin laga Manchester City. Pita kuning sendiri sejatinya merupakan bentuk dukungan Guardiola terhadap kemerdekaan Catalan dari Spanyol.

Di mata Seluk, apa yang dilakukan oleh Guardiola nyatanya telah melanggar etika dalam dunia sepakbola. Bahkan tidakannya tersebut bisa sangat membahayakan. Seluk menyayangkan sikap FIFA yang seolah-olah membiarkan apa yang dilakukan oleh mantan pelatih Bayern Munchen dan Barcelona itu.

"Saya merasa aneh, mengenai posisi yang diambil FIFA, ketika seorang pelatih telah menunjukkan bias politiknya kepada miliaran orang," ujar Seluk kepada Sport 24.

"Prinsip bahwa sepakbola tidak boleh dicampuradukkan dengan politik selalu ada. Tapi Pep ingin membawa politik ke dalam sepakbola, dan ini sangat berbahaya."

"Saya percaya FIFA harus melarang pelatih untuk membawa politik ke sepakbola."

"Jika Anda ingin masuk ke politik, pergi ke parlemen Catalan dan capai apa yang Anda inginkan. Tidak perlu duduk di Manchester dan menggunakan uang seorang Syeikh untuk membuat diri Anda menjadi pahlawan."

"Ini juga menunjukkan betapa tidak berharganya dirinya, dan populismenya yang murah."

Tak hanya sampai disitu, Seluk bahkan menyebut Guardiola sebagai musuh terburuk bagi umat manusia dan lebih rendah daripada binatang.

"Anda tahu, Pep tidak bisa disebut anjing. Karena anjing adalah makhluk yang baik dan setia, sahabat manusia," ujarnya melanjutkan.

"Tetapi Pep, menurut sifatnya, adalah musuh terburuk umat manusia," tutup Seluk.

Artikel Tag: dimitri seluk, Pep Guardiola, Manchester City, Premier League