Parlemen Inggris Pertanyakan Peran Arab Saudi di Kepemilikan Newcastle

Berita Liga Inggris: Kepala eksekutif Liga Inggris yakni Richard Masters ditanya oleh anggota parlemen Inggris apakah liga sedang menyelidiki Arab Saudi terkait kepemilikan mereka di Newcastle United.

Pertanyaan itu muncul karena ketidakpastian baru tentang siapa yang mengendalikan Newcastle, yang dibeli seharga 409 juta dollar AS pada tahun 2021. Terutama karena Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi memiliki 80 persen saham kepemilikan.

Pada saat itu, sebuah janji yang mengikat secara hukum dibuat, bahwa dana kekayaan kedaulatan Saudi terpisah dari pemerintah negara tersebut.

Hal itu dipertanyakan setelah dokumen pengadilan Amerika Serikat yang diajukan oleh pengacara LIV Golf yang didukung Arab Saudi mengklaim PIF harus dianggap sebagai "negara asing."

"Saya tidak bisa mengomentarinya," kata Masters ketika ditanya oleh anggota parlemen Inggris, Clive Efford tentang potensi investigasi. "Maksud saya, bahkan sampai mengatakan, 'Apakah Premier League sedang menyelidikinya?' Kami tidak bisa mengomentarinya.

"Jelas kami sepenuhnya sadar. Dan Anda benar tentang sifat umum dari usaha yang kami terima pada saat pengambilalihan. Tapi saya tidak bisa membahasnya sama sekali."

Setelah pengambilalihan Newcastle yang berlarut-larut selesai, Masters mengatakan kepada BBC bahwa Saudi tidak akan mengontrol klub tersebut. Ia menambahkan, jika hal itu terbukti tidak benar, "kami dapat menghapus konsorsium sebagai pemilik."

PIF mengatakan memiliki aset yang dikelola senilai 620 miliar dollar AS tahun lalu. Semua aset tersebut, diketuai oleh Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman, dan enam dari delapan anggota dewan lainnya yang tercantum di situs webnya adalah menteri pemerintah Saudi.

Artikel Tag: Arab Saudi, Newcastle United, Premier League 2023