Lamine Yamal Tak Menduga Perjalanan Karirnya Begitu Cepat

Berita Liga Spanyol: Lamine Yamal menjadi fokus dokumenter khusus oleh DAZN, ‘Decoded’ yang mengeksplorasi kebangkitannya yang pesat di FC Barcelona.

Meski baru berusia 17 tahun, pemain sayap itu telah mengukir sejarah dengan penampilannya. Dalam wawancara untuk dokumenter tersebut, Golden Boy 2024 itu berbicara tentang asal-usulnya di dunia sepak bola, pola pikirnya, dan ambisinya.

“Tekanan itu tidak ada. Itu hanya masalah mental. Anda hanya perlu fokus untuk menikmati diri sendiri,” kata Lamine, tentang bagaimana ia menghadapi tekanan bermain untuk Barcelona di usianya yang masih muda.

Memperluas pandangannya tentang hal itu, ia menambahkan: “Saat Anda mulai bermain, tidak ada tekanan. Jika Anda bermain buruk, tekanan menjadi alasan. Itu adalah sesuatu yang Anda masukkan ke dalam kepala Anda sendiri."

“Jika Anda tidak memikirkannya, itu tidak ada. Kuncinya adalah bersenang-senang, menikmati permainan, dan tidak ada tekanan – itulah yang saya coba lakukan.”

Lamine juga mengakui dukungan psikologis yang diberikan oleh Barcelona, ​​khususnya saat ia berkembang melalui akademi dan bermain bersama rekan setim yang jauh lebih tua.

“Naik kelas memang mengasyikkan, tetapi jika seorang anak berusia 14 tahun bermain dengan anak berusia 19 tahun, itu berbeda. Di usia 14 tahun, Anda masih melakukan hal-hal konyol, sementara anak berusia 19 tahun sudah membayar sewa atau mengendarai mobil ibunya,” akunya.

“Psikolog klub banyak membantu saya karena, sejujurnya, saya seperti ‘anak nakal’ dalam segala hal,” imbuh anak berusia 17 tahun itu.

Lamine Yamal   juga mengungkapkan bahwa ia menghindari media sosial, meskipun menyadari apa yang dikatakan tentang dirinya, dengan mengatakan: “Pada tahun pertama saya, saya biasa mengecek, tetapi sebelum Piala Eropa, ada banyak pembicaraan tentang apakah Nico dan saya benar-benar orang Spanyol, sementara Laporte dan Le Normand benar-benar orang Spanyol.

“Saya memutuskan untuk berhenti mencari tahu, dan sejak saat itu, saya tidak mengecek sama sekali, meskipun terkadang teman-teman saya memberi tahu saya sesuatu.”

Artikel Tag: Lamine Yamal, Barcelona, La Masia