Kembali Tampil di Anfield, Daniel Agger Jelaskan Perasaannya

Penulis: Depe Ptr

Selasa 27 Mar 2018, 09:58 WIB

Kembali Tampil di Anfield, Daniel Agger Jelaskan Perasaannya — Daniel Agger / via Gettyimages

Berita Liga Inggris: Sifat kompetitif pertandingan, membuat Daniel Agger meninggalkan Anfield dengan perasaan campur aduk. Agger kembali ke Liverpool untuk mewakili tim Legenda Liverpool dalam pertandingan amal melawan Bayern Munich yang berakhir dengan skor 5-5.

Jurgen Klopp Tegaskan Mentalitas Bukan Faktor Utama Penurunan Liverpool

Agger sangat senang untuk memakai seragam Liverpool kembali dan berkontribusi pada tim, meskipun bek tengah itu tidak bisa melepaskan kekecewaannya karena gagal mempertahankan keunggulan atas Bayern.

“Kami tidak pernah senang untuk kebobolan lima gol!” katanya kepada Liverpoolfc.com. “Tapi yang paling penting adalah pertunjukan dan penyebabnya, untuk membantu yayasan. Dan saya pikir itu berhasil.”

“Itu sulit tetapi selalu menyenangkan untuk kembali, terutama di depan pendukung tuan rumah yang penuh. Saya belum menyentuh bola sejak pertandingan di Sydney tahun lalu, jadi menyenangkan untuk menyentuhnya lagi tetapi itu semakin sulit.”

Pria yang pensiun sebagai pemain saat berusia 33 tahun itu bermain bersama sejumlah rekan tim dari kariernya di Liverpool, termasuk Xabi Alonso, Jamie Carragher, Luis Garcia, Steven Gerrard, Dirk Kuyt dan John Arne Riise.

Ditanya apa yang paling dia rindukan tentang menjadi seorang pemain profesional, Agger berkata: “Itu hanya berada dalam pertandingan, merasakan atmosfer dan bermain untuk sesuatu.”

“Ketika Anda keluar dari sepak bola, sulit untuk mereproduksi itu dalam hal apa pun yang Anda lakukan. Itu hal tersulit bagi saya. Selalu menyenangkan melihat orang-orang ini dan bermain bersama mereka bahkan lebih baik.”

Ada kesempatan untuk 'memberi sesuatu kembali' karena tiket pertandingan laku terjual, sesuatu yang membantu mengumpulkan dana untuk mendukung Yayasan LFC, yang bertujuan menciptakan peluang untuk mengubah kehidupan bagi anak-anak dan kaum muda.

“Saya tidak yakin itu bisa terjadi di tempat lain di dunia. Di sini, itu terjadi setiap saat,” lanjut Agger tentang kapasitas penuh stadion. “Ini yang paling bisa kami lakukan.”