Ismed Sofyan Ceritakan Musim Terburuknya Bersama Persija Jakarta

Berita Liga 1 Indonesia: Hampir 20 tahun menjadi bagian Persija Jakarta, pemain senior Ismed Sofyan sudah mengecap banyak kenangan manis dan buruk bersama tim ibu kota itu. Salah satu musim terburuk yang pernah ia lewati adalah di musim 2013.

Pada musim itu, Macan Kemayoran harus berupaya keras lepas dari zona degradasi.

"Buat saya, musim 2013 adalah momen terendah selama di Persija," ujarnya seperti dilansir laman resmi klub.

Kala itu, terang Ismed, sejumlah pemain utama tim memilih meninggalkan tim karena beragam alasan. Akibatnya, skuat menjadi sedikit limbung dan berakibat tidak baik bagi permainan di lapangan hijau.

Cukup beruntung, mereka mampu mengakhiri musim di posisi ke-11 dari 18 tim di Indonesia Super League. Capaian tim pada musim itu adalah 12 kemenangan, enam imbang, dan 16 kekalahan. Pada musim itu, Macan Kemayoran mencatat rekor kekalahan beruntun terpanjang yang ditorehkan sebuah klub pada musim itu yakni enam pertandingan.

"Persija biasanya langganan papan atas, tapi musim itu terpuruk. Itu momen paling sulit buat saya," ungkapnya.

Catatan buruk Persija Jakarta pada musim 2013 itu membuat sejumlah klub tanah air menggoda Ismed untuk bergabung, tapi ia menolak karena masih mencintai tim ibu kota.

"Saya ingin membantu tim keluar dari situasi sulit. Rasa cinta setiap orang kan berbeda. Kalau memikirkan materi, peluang (pindah) terbuka lebar karena banyak tawaran dengan nominal cukup besar. Tapi soal kenyamanan, tidak semua klub memilikinya," pungkasnya.

Kini, di usianya yang sudah 41 tahun, pemain asal Aceh itu masih tetap setia bersama Macan Kemayoran. Dia pun siap untuk kembali lini pertahanan Persija Jakarta ketika nanti Liga 1 Indonesia musim 2021/2022 digulirkan.

Artikel Tag: ismed, persija jakarta, Liga 1