Hot! Mantan Presiden Juventus Tuduh Inter Milan Terlibat Kasus Calciopoli

Penulis: Demos Why
Sabtu 12 Mei 2018, 12:32 WIB
Hot! Mantan Presiden Juventus Tuduh Inter Milan Terlibat Kasus Calciopoli

Giovanni Cobolli Gigli / Calciomercato

Ligaolahraga.com -

Berita Liga Italia: Mantan presiden Juventus, Giovanni Cobolli Gigli, membuat pernyataan yang mengejutkan dengan menyebut Inter Milan telibat kasus Calciopoli yang terjadi 12 tahun silam. Gigli sendiri menjabat sebagai presiden Juventus pada periode 2006 hingga 2010 silam.

Gigli baru-baru ini membuat pernyataan yang menuduh Inter Milan juga ikut terlibat skandal sepak bola Italia atau Calciopoli yang terjadi pada 12 tahun yang lalu. Sebelumnya, sejumlah klub seperti AC Milan, Lazio, dan Fiorentina terbukti terlibat kasus yang menghebohkan jagad sepak bola Italia tersebut. Juventus sendiri dituduh sebagai dalang utama dari kasus tersebut yang akhirnya berimbas pada pencopotan dua gelar Scudetto serta degradasi ke Serie B.

Dalam pernyataannya, Gigli juga mengungkap bahwa dalam proses persidangan Calciopoli terdapat beberapa bukti yang mengarah kepada keterlibatan Inter. Namun bukti-bukti tersebut seakan diabaikan bahkan terkesan disembunyikan.

“Kami didegradasi untuk bermain di Serie B dan kami menerimanya. Penyesalan tetap ada sebagai ujian yang dalam pandangan saya tidak dilakukan dengan cara terbaik," ujar Gigli kepada Roma TV.

"Ada potongan-potongan bukti tertentu yang diabaikan, tepatnya disembunyikan. Kemudian keberadaan penyadapan telepon mengenai klub yang berbeda tidak diketahui saat itu. Apakah mengacu pada Inter? Tepat seperti itu."

"Inter juga pantas untuk dihukum atas apa yang terjadi dalam berbagai percakapan. Jaksa FIGC, Palazzi bahkan mengatakan demikan. Namun masalah itu telah lenyap dan berakhir seperti yang kita ketahui."

Pada kesempatan yang sama, Gigli juga berkisah terkait pengalamannya memimpin Juventus untuk pertama kalinya berlaga di Serie B pada musim 2006/07. Akibat kasus tersebut, Juve dihukum degradasi ke kasta kedua sepak bola Italia dengan tambahan pengurangan sembilan poin.

“Tanpa ragu itu sangat sulit, terutama di masa-masa awal. Dalam pertandingan pembuka melawan Rimini, kami bermain imbang. Kami harus menyadari bahwa kompetisi ini harus dihadapi dengan tingkat determinasi yang berbeda," ujarnya melanjutkan.

"Pemain seperti Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, Mauro Camoranesi, Pavel Nedved, Alessandro Del Piero dan David Trezeguet harus bekerja dengan penuh kerendahan hati. Kami kemudian memenangkan Serie B dengan beberapa putaran tersisa, meski ada penalti poin."

“Saya juga bisa mengatakan ada sebuah keuntungan, karena Serie B juga menumbuhkan popularitas Juve di Italia. Banyak kota menyambut kami seperti ketika di Serie A. Mereka senang kami bermain di stadion mereka, dengan sederet pemain juara yang berlaga."

“Satu-satunya hal aneh mungkin terjadi di Arezzo. Itu adalah laga yang memberi kami kepastian matematis untuk promosi. Kami menang 5-1, dengan brace Del Piero dan Chiellini, lalu Trezeguet melengkapinya dengan cetak gol kelima."

"Pada akhir laga, pelatih Arezzo kala itu, Antonio Conte, menyerbu wasit di ruang ganti dan mengeluh. Dia sangat marah. Dia lebih suka hasil yang berbeda untuk Arezzo, yang berjuang dan memang terdegradasi pada akhir musim itu."

"Sayangnya pula pelatih yang membawa kami promosi, Didier Deschamps, mengundurkan diri. Dia mendapat beberapa saran buruk dari agennya yang menginginkan kontrak tinggi."

"Lalu kami mendatangkan Claudio Ranieri, yang dua kali membawa kami ke podium Serie A, membawa kami ke Liga Champions, dan memberi kami kemenangan tandang bersejarah melawan Real Madrid," tutup Gigli.

Artikel Tag: Giovanni Cobolli Gigli, Juventus, Inter Milan, Calciopoli, Serie A

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/hot-mantan-presiden-juventus-tuduh-inter-milan-terlibat-kasus-calciopoli
1588  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini