Guardiola: Saya Bukan Pencipta Tiki-Taka!

Ragam Sepakbola: Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menegaskan bahwa dirinya bukan pencipta gaya permainan tiki-taka yang terkenal saat masih menangani Barcelona. Guardiola justru mengaku tak terlalu suka menggunakan tiki-taka sebagai konsep lantaran dia ingin pemainnya mengetahui dengan sendirinya kemana akan membawa bola.

Guardiola sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu pelatih paling sukses di dunia. Hingga saat ini, paling tidak ada tiga tim besar yang pernah dia tangani yakni Barcelona (4 tahun), Bayern Munchen (3 tahun), dan Manchester City (2016 hingga saat ini). Selama 11 tahun berkiprah sebagai manajer sebuah tim sepakbola, dirinya sukses mempersembahkan banyak trofi bergengsi.

Namun kesuksesan terbesar Guardiola diraih terjadi pada saat masih menangani Barca. Selama empat musim (2008-2012), Guardiola mampu mempersembahkan 13 trofi termasuk dua trofi Liga Champions dan tiga gelar juara La Liga. Tak hanya itu, pada saat itu Barcelona juga dikenal sebagai tim yang memainkan sepakbola indah dan disebut dengan tiki-taka.

Namun Guardiola menolak jika dirinya lantas disebut sebagai pencipta tiki-taka, karena konsep bermain seperti itu pertama kali dikenalkan oleh mantan pelatih sekaligus legenda Blaugrana, Johan Cruijff. Akan tetapi Guardiola yang berhasil mengembangkan tiki-taka menjadi gaya bermain yang jauh lebih baik.

"Saya tidak menciptakan tiki-taka," ujar Guardiola dilansir dari Tribal Football.

"Kami berhasil memenangkan Liga Champions bersama Barcelona pada saat itu karena kami memiliki tim yang telah bergabung dengan akademi sejak usia 8-10 tahun. Saat itu merupakan momen yang cukup unik di mana para pemain bintang membentuk sebuah tim dengan memiliki keinginan untuk membangun klub serta punya cara pandang yang sama terhadap sepakbola."

"Saat itu kami bisa saja mendatangkan bintang besar, tapi kami ingin menumbuhkan rasa lapar untuk meraih kemenangan terhadap para pemain yang kami miliki."

"Sejujurnya saya tidak suka dengan tiki-taka sebagai konsep. Tapi kami tahu ke arah mana akan melangkah dengan membawa bola."

"Hari ini semua itu hanya sebuah nostalgia, namun menjadi momen yang luar biasa karena bisa mengalaminya secara langsung. Kita akan lihat apakah publik masih membicarakan hal ini dalam 10-20 tahun ke depan seperti saat mereka membahas film-film hebat," tutup Guardiola.

Artikel Tag: Pep Guardiola, Johan Cruijff, Manchester City, Barcelona