Kalah Bersaing di Tim Inti Persija, Gunawan Pilih Hengkang

Berita Liga 1 Indonesia: Gagal bersaing untuk masuk dalam tim inti Persija Jakarta, setelah kalah bersaing dengan centre back gaek Maman Abdurrahman, pemain timnas Indonesia U-23 pada SEA Games 2011, Gunawan Dwi Cahyo akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tim Ibu Kota itu.

Di Liga 1 Indonesia 2018, dari total 34 pertandingan yang harus dilakoni Macan Kemayoran, suami dari Okie Agustina itu hanya tampil dalam 10 pertandingan saja. Catatan penampilannya itu jauh di bawah Maman Abdurrahman yang sepanjang musim lalu tampil dalam 25 pertandingan.

Meski gagal mengamankan posisi di tim inti, keberhasilan Persija Jakarta merengkuh gelar juara tak lepas dari peran Gunawan Dwi Cahyo yang mampu jadi ban serep ketika dua centre back inti, Maman Abdurrahman atau Jaimerson da Silva tidak bisa diturunkan Stefano Cugurra Teco.

Gunawan Dwi Cahyo sendiri pertama kali bergabung dengan Macan Kemayoran pada tahun 2015 lalu. Namun ketika itu, kompetisi harus diberhentikan karena sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada PSSI.

Pada 2016, ketika kompetisi tidak resmi Indonesia Soccer Championship (ISC) digulirkan, Gunawan Dwi Cahyo kembali jadi bagian Macan Kemayoran. Selanjutnya, ia tetap dipertahankan di Liga 1 2017 dan 2018.

Selama tiga musim karirnya bersama tim Ibu Kota tersebut, Gunawan Dwi Cahyo tampil dalam 26 pertandingan. Rinciannya, 10 pertandingan Liga 1 2018, 13 pertandingan Liga 1 2017, satu pertadingan di ISC 2016, serta dua pertandingan di AFC Cup 2018.

"Buat manajemen dan The Jakmania saya minta maaf sebesar-besarnya, hanya ini yang bisa saya kasih selama main di Persija," kata Gunawan seperti dilansir laman resmi Liga Indonesia.

Lebih lanjut, ia tetap berharap untuk suatu saat bisa kembali ke pangkuan Persija Jakarta. Belum diketahui tim mana yang akan diperkuat Gunawan Dwi Cahyo pada musim baru nanti.

 "Semoga suatu saat nanti Allah memberi rezeki kembali lagi ke Persija. Buat Persija semoga bisa sukses ke depannya," sambungnya.

Artikel Tag: Liga 1, persija jakarta, gunawan dwi cahyo