Erdogan Kecam Perlakuan Rasis yang Bikin Ozil Pensiun Dini Dari Timnas Jerman

Berita Liga Inggris: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam serangan rasis yang membuat playmaker bintang Arsenal, Mesut Ozil, memutuskan gantung sepatu dari sepakbola internasional bersama Jerman sebagai suatu tindakan yang benar-benar tidak bisa diterima.

Mesut Ozil akhirnya mengumumkan pensiun dini dari sepakbola internasional pada hari Minggu (22/7) kemarin melalui pesan panjang di akun media sosial miliknya. Bintang Arsenal tersebut mengungkapkan telah menjadi korban rasis dari beberapa oknum petinggi di Federasi Sepakbola Jerman (DFB), menyusul foto kontroversialnya bersama presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, jelang Piala Dunia 2018 kemarin.

Gelandang 29 tahun yang merupakan seorang muslim dan keturunan Turki tersebut juga mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya telah mendapat surat teror, telepon ancaman, hingga pelecehan di media sosial menyusul hasil buruk Die Mannschaftdalam turnamen akbar di Rusia lali.

Federasi Sepakbola Jerman pun membantah tuduhan Ozil dan mengecam pemenang Piala Dunia 2014 ini atas ketidakmampuannya memberikan jawaban logis terkait foto kontroversial dirinya dan rekan senegaranya, Ilkay Gundogan bersama Erdogan, yang dituduh melanggar hak asasi manusia dan membatasi kebebasan pers.

Dan kini, presiden yang baru saja meraih kemenangan besar dalam pemilu di Turki tersebut tampil membela eks bintang Real Madrid tersebut dan mengecam perlakuan tidak adil yang diterimanya atas kegagalan Der Panzermempertahankan gelar dan tersingkir secara memalukan di fase grup.

“Perlakuan rasis semacam itu, karena agamanya, kepada pemuda yang telah memberikan segalanya untuk tim nasional Jerman, berkontribusi dalam kesuksesan mereka, benar-benar tidak bisa diterima,” tutur Erdogan sebagaimana dikutip dalam surat kabar Turki, Sabah.

Sejak melakoni debut pada 2009 lalu, Ozil telah 92 kali membela Jerman dan menjadi salah satu kunci kesuksesan mereka di Piala Dunia Brazil empat tahun lalu.

Artikel Tag: Mesut Ozil, recep tayyip erdogan, Piala Dunia 2018, DFB, Arsenal, Liga Inggris