Delapan Petugas Kesehatan Diadili atas Kematian Maradona

Berita Sepak Bola: Delapan petugas kesehatan akan diadili atas kematian Diego Maradona setelah didakwa dengan "pembunuhan karena kelalaian", menurut laporan dari media Argentina.

Pesepakbola hebat yang memimpin Argentina meraih gelar Piala Dunia kedua pada 1986 itu, meninggal pada usia 60 tahun pada November 2020 karena gagal jantung setelah menjalani operasi otak beberapa hari sebelumnya.

Sebuah pengadilan di San Isidro, sebuah kota di pinggiran Buenos Aires, menolak banding pembelaan untuk dakwaan yang lebih ringan dan menguatkan dakwaan sebelumnya dari jaksa penuntut atas "pekerjaan sembrono dan tidak efisien" dalam perawatan mantan pemain Boca Juniors dan Napoli, menurut laporan dari TV TN.

Proses pengadilan tidak mungkin dimulai sampai tahun depan dan para terdakwa dapat menghadapi hukuman penjara mulai dari delapan hingga 25 tahun, kata laporan itu.

Maradona meninggal dunia karena serangan jantung pada 25 November 2020 pada usia 60 tahun, memicu gelombang duka mendalam di seluruh dunia sepak bola.

Pria asal Argentina itu bermain di empat Piala Dunia, mengangkat trofi pada tahun 1986 ketika dia mencetak gol "Tangan Tuhan" melawan Inggris tetapi dia dikeluarkan dari turnamen tahun 1994 setelah gagal dalam tes narkoba.

Tahun lalu, beberapa penggemar meneriakkan "Viva Diego" saat presiden konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan, Alejandro Dominguez dan ketua FIFA Gianni Infantino memberikan penghormatan di zona penggemar Conmebol.

Dominguez dan Infantino sama-sama menyebut Maradona "abadi". Bos FIFA mengatakan dia ingin ada upacara penghargaan untuk pemain di setiap Piala Dunia.

“Saya orang Italia dan fanatik Inter, jadi saya bukan orang Argentina atau dari Napoli dan Diego membuat Inter menangis berkali-kali, Italia juga, tapi kami mencintainya,” kata Infantino.

Artikel Tag: Diego Maradona, Maradona, Argentina