Berita Sepakbola Indonesia: Banyak pemain bertalenta di Maluku

Liga Olahraga - Bila kita bicara mengenai Indonesia Timur, maka yang pertama kali terbayang adalah keindahan alam, pulau, pantai dan laut nya. Selain hal itu, Indonesia bagian Timur merupakan daerah kumpulan pemain-pemain sepakbola hebat sejak jaman dahulu.

Kita sudah cukup tahu dan kenal tim-tim sepakbola dari daerah Papua mulai dari Persipura Jayapura yang cukup banyak menghasilkan pemain bintang contohnya Salossa Bersaudara (Ortizan dan Boaz), Perseru Serui, Persiram Raja Ampat yang kemudian merger dengan PS TNI, kemudian di masa lalu ada Perseman Manokwari dengan Adolf Kabo dan Yonas Sawor nya.

Namun ada satu wilayah di Indonesia timur yang tidak memiliki klub di kasta liga tertinggi Indonesia namun pemainnya banyak bertaburan di level tertinggi sepakbola Indonesia. Maluku, nama daerah ini.

Padahal sejak jaman dahulu banyak pemain top Indonesia dihasilkan dari daerah ini mulai dari Sinyo Aliandoe, Bartje Matulapelwa, Khairul Anwar, Imran Nahumarury, Rochy Puttiray bahkan pada level Internasional banyak pemian Belanda yang berdarah Maluku contohnya Sonny Silooy, Giovanni Van Bronckhorst.

Pada era sepak bola saat ini pun banyak pesepakbola asal Maluku, termasuk Maluku Utara yang menjadi tulang punggung klub-klub sepak bola di berbagai daerah, ada Alfin Tuasalamony, Hendra Adi Bayaw, Rizky Pellu, Ramdani Letaluhu, Abduh Lestaluhu, Fandy Lestaluhu, Manahati Lestusen termasuk Zulham Zamrun dan Zalvan Zamrun namun ironisnya tidak ada satu pun klub asal Maluku dan Maluku Utara yang Menjadi klub professional dan bermain dalam ISL.

Padahal Maluku memiliki daerah yang dijuluki Brazilnya Indonesia, Tulehu, karena banyak pemain-pemain bertalenta tinggi yang lahir disana, terakhir tahun 2006 saat SSB Tulehu Putra menjuarai Piala Medco yang membawa beberapa pemainnya dikirim untuk berguru ke Uruguay bersama tim SAD antara lain Alfin Tuasalamony, Rizky Pellu, Abdul Rahman Lestaluhu.

Bila kita berkunjung ke Tulehu, maka pada tugu atau gapura di perbatasan desa tertulis jelas “Selamat Datang di Kampung Sepakbola Tulehu” namun prestasi terbaik Maluku hanya sebatas juara antar SSB itu pun sudah 10 tahun yang lalu. Bahkan pernah dibuatkan film Indonesia terinspirasi pencapaian SSB Tulehu Putra dengan judul “Cahaya Dari Timur”.

Berbagai upaya sudah dilakukan berbagai pihak, dari Menpora Imam Nahrawi pun pernah datang untuk meningkatkan semangat anak-anak muda Maluku termasuk mendatangkan legenda sepak bola Belanda, Ruud Gullit pada tahun 2015 untuk membangkitkan sepakbola Maluku yang tertidur namun hingga dicabutnya hukuman pembekuan dari pemerintah terhadap PSSI dan dicabutnya skorsing dari FIFA serta dimulainya kompetisi “Torabika Soccer Championship” sepak bola Maluku tetap tertidur.

Entah sampai kapan bisa melihat pemerintah daerah dan talenta-talenta sepakbola Maluku membangun, bekerjasama dan membangkitkan sepak bola Maluku yang sedang tertidur padahal memiliki potensi yang sangat besar.

Semoga mimpi melihat ada perwakilan sepak bola Maluku di kompetisi sepakbola tertinggi Indonesia dapat terwujud dan dapat melihat sepak bola Maluku bersaing dengan klub-klub elit dari daerah lain.

Artikel Tag: Sepak Bola, PSSI, Tulehu, Maluku