Berita Liga Champions: Inilah Lima Partai Liga Champions Terhebat

Penulis: Fafa Zahir
Sabtu 08 Apr 2017, 12:15 WIB
Berita Liga Champions: Inilah Lima Partai Liga Champions Terhebat

Pemain Liverpool merayakan gol ke gawang Milan di final Liga Champions 2005/Daily Mail

Ligaolahraga.com -

Ligaolahraga - Berita Liga Champions: Perempat final Liga Champions 2016/17 akan digelar mulai pekan depan. Delapan tim akan berebut empat tiket ke semifinal. Atletico Madrid akan bertemu Leicester City, Borussia Dortmund ditantang AS Monaco, Bayern Muenchen melawan Real Madrid, dan Juventus terlibat duel dengan Barcelona. Liga Champions digelar mulai 1992 setelah sebelumnya bernama Piala Champions atau nama resminya European Champion Clubs Cup. Tentu saja banyak partai menarik yang terjadi sejak kejuaraan ini digelar. Berikut lima partai paling menarik Liga Champions:

5. Juventus 2-3 Manchester United (1998/99) Semifinal Leg 2 (Agregat 3-4)

Statistik sudah tak menguntungkan Manchester United sejak awal. Mereka tak pernah memenangkan pertandingan di Italia dan lawannya tak pernah kalah di kandang sendiri jika bertemu tim Inggris.

Juventus juga unggul gol tandang setelah mampu memetik hasil imbang 1-1 di Old Trafford. Dan saat pertandinan baru berjalan 11 menit, harapan MU sepertinya benar-benar habis setelah gawang Peter Schmeichel dijebol dua kali oleh Filippo Inzaghi.

Namun Setan Merah pantang menyerah. Roy Keane membawa tim tamu memperkecil ketertinggalan setelah menanduk umpan sepak pojok David Beckham sebelum jeda.

Momen kunci pertandingan ini justru terjadi ketika Keane, yang penampilannya malam itu meredupkan sinar Zinedine Zidane, diganjar kartu kuning karena melanggar gelandang asal Prancis itu. Kartu kuning ini membuat Keane harus absen di final.

Keane membuktikan dirinya memang benar-benar kapten yang bisa membangkitkan semangat rekan-rekannya. Dia tampil kesetanan dan berlari ke seluruh pelosok lapangan dan ikut membantu serangan degan mengalirkan bola untuk para pemain depan.

Upaya MU benar-benar menunjukkan hasil ketika Dwight Yorke menjebol gawang Angelo Peruzzi menyambut umpan Andy Cole. Skor 2-2 ini sebenarnya sudah cukup mengantar Manchester United melaju ke final karena unggul gol tandang.

Sempat ada peluang dari masing-masing tim. Inzaghi mencetak gol namun dianulir karena off-side. Sementara tembakan bek kiri Man United, Dennis Irwin mengenai mistar.

Harapan tuan rumah akhirnya pupus setelah Yorke dijatuhkan kiper Peruzzi di kotak penalti. Cole tak menyia-nyiakan peluang ini dan mengubur mimpi Juventus tampil di partai pamungkas, tujuh menit sebelum laga usai.

Susunan pemain:

Juventus: Peruzzi, Ferrara, Di Livio (Fonseca 80), Conte, Inzaghi, Iuliano (Montero 46), Deschamps, Birindelli (Amoruso 46), Pessotto, Zidane, Davids

Pencetak gol: Inzaghi 6, 11

Manchester United: Schmeichel, G. Neville, Irwin, Johnsen, Stam, Beckham, Butt, Blomqvist (Scholes 68), Keane, Yorke, Cole

Pencetak gol: Keane 24, Yorke 34, Cole 83

 

4. Deportivo La Coruna 4-0 AC Milan (2003-04) Perempat Final Leg 2 (Agregat 5-4)

Pendukung Deportivo La Coruna datang ke Stadion Riazor dengan hati galau lantaran dalam pertandingan pertama di Milan, tim kesayangan mereka menyerah dengan skor telak 1-4. Harapan mereka sangat tipis mengingat lawannya adalah raksasa Eropa.

Dalam sejarahnya, belum pernah ada tim yang tertinggal tiga gol di pertandingan pertama kemudian mampu membalikkan keadaan. Deportivo juga berhadapan dengan Milan yang saat itu berstatus juara bertahan dan belum pernah kebobolan dalam pertandingan tandang.

Namun Dewi Fortuna benar-benar tengah berada di kubu tuan rumah. Dimulai dengan aksi Walter Pandiani saat pertandingan baru berjalan lima menit. Tembakannya mampu memperdaya kiper Milan, Dida.

AC Milan sempat memiliki peluang emas ketika Kaka berhadapan satu lawan satu dengan kiper Jose Molina. Namun dengan berani sang penjaga gawang menjatuhkan diri untuk mencegah pemain asal Brasil itu menjebol gawangnya.

Deportivo terus berusaha. Kiper Milan Dida beberapa kali mementahkan peluang tuan rumah sampai akhir Juan Carlos Valeron mencetak gol dengan sundulan. Milan dalam bahaya.

Sukses Milan dibangun dari lini pertahanan yang kokoh. Namun malam itu Paolo Maldini, Alessandro Nesta, dan Cafu menunjukkan usia mereka yang tergolong veteran.

Kesalahan Nesta berakibat Deportivo mampu menyamakan skor agregat menjadi 4-4 namun unggul gol tandang. Bek Italia itu salah mengantisipasi bola dan kesalahan itu langsung dimanfaatkan Albert Luque dengan merangsek masuk ke kotak penalti dan menjebol gawang dengan tendangan ke pojok atas.

Milan berupaya bangkit pada babak kedua namun tim Spanyol itu membuat permainan Milan tak berkembang. Pada menit ke-76, Fran mencetak gol yang mengempaskan peluang tim tamu. Dia melepaskan tendangan yang sempat mengenai tubuh Cafu dan menjadi gol keempat yang bersarang di gawang Dida malam itu. Deportivo pun berhasil menjungkirbalikkan semua ramalan dan prediksi serta mengirim juara bertahan masuk kotak.

Susunan pemain:

Deportivo La Coruna: Molina, Manuel Pablo, Romero, Naybet, Andrade, Mauro Silva, Sergio (Duscher 87), Victor, Luque (Fran 66), Valeron (Djalminha 90), Pandiani

Pencetak gol: Pandiani 5, Valeron 34, Luque 44, Fran 76

AC Milan: Dida, Cafu, Pancaro (Rui Costa 77), Nesta, Maldini, Pirlo (Serginho 59), Seedorf, Gattuso, Kaka, Tomasson (Inzaghi 67), Shevchenko

 

3. Manchester United 2-1 Bayern Munich (1998-99) Final

Partai yang benar-benar menegangkan. Pendukung Manchester United sudah pasrah karena memasuki menit-menit akhir mereka masih tertinggal 0-1.

Bayern Munich unggul lewat gol pada menit keenam melalui tendangan bebas Mario Basler yang membuat Peter Schmeichel tak mampu mencegah bola melesak ke gawangnya.

Schmeichel kemudian menunjukkan ketangguhannya dengan membuat beberapa penyelamatan gemilang. Bayern juga memang sedang tak beruntung malam itu. Peluang-peluang yang didapat Carsten Janker, Mehmet School, dan Basler gagal menjadi gol lantaran membentur gawang.

Pada menit ke-67, Alex Ferguson, pelatih MU, membuat pergantian pemain yang menjadi kunci suskes mereka. Dia memasukkan Teddy Sheringham menggantikan Jesper Blomqvist dan meminta pasukannya untuk terus menekan raksasa Jerman itu.

Keberuntungan benar-benar berpihak ke kubu MU saat injury time. Mereka mendapat sepak pojok yang diambil David Beckham. Dia mengirimkan umpan siang yang diterima Ryan Giggs yang kemudian menyodorkan bola kepada Sheringham. Tendangannya memperdaya kiper Oliver Kahn. Skor pun imbang 1-1.

Hanya berselang satu menit, MU kembali mendapat sepak pojok yang kembali diambil Beckham. Tendangannya kemudian mengenai Sheringham dan mengarah ke Ole Gunnar Solskjaer. Dengan instingnya yang cepat striker Norwegia ini melepaskan tendangan voli yang merobek bagian atas gawang Bayern.

Tak berapa lama wasit meniup peluit panjang. Para pemain MU pun merayakan sukses ini dengan luapan kegembiraan luar biasa. Sementara para pemain Bayern terlihat lunglai menyadari kenyataan trofi yang sudah di depan mata lenyap hanya dalam waktu satu menit saat injury time.

“Ini momen terhebat dalam hidup saya,” kata Ferguson seusia laga.

Kemenangan di Stadion Camp Nou ini membawa MU melengkapi treble setelah sebelumnya memboyong trofi Liga Primer dan Piala FA. Fergie pun kemudian dianugrahi gelar kebangsawanan Inggris “Sir” berkat suksesnya ini.

Susunan pemain:

Manchester United: Schmeichel, G Neville, Johnsen, Stam, Irwin, Beckham, Butt, Giggs, Blomqvist (Sheringham 66), Cole (Solskjaer 80), Yorke

Pencetak gol: Sheringham 90+1, Solskjaer 90+3

Bayern Munich: Kahn, Linke, Matthaus (Fink 79), Kuffour, Babbel, Jeremies, Effenberg, Tarnat, Basler (Salihamidzic 88), Jancker; Zickler (Scholl 70)

Pencetak gol: Basler 6

 

2. Barcelona 6-1 Paris Saint Germain (2016-17) 16 besar Leg 2 (Agregat 6-5)

Semua bilang peluang Barcelona sudah habis setelah menyerah 0-4 di kandang Paris Saint Germain pada pertandingan pertama babak 16 besar.

Namun tampil di kandang sendiri Barcelona selalu tampil beda. Luis Suarez menghidupkan peluang tuan rumah lewat gol cepat saat laga baru berjalan tiga menit. Tuan rumah menambah keunggulan setelah bek PSG, Layvin Kurzawa, mencetak gol bunuh diri.

Publik tuan rumah kembali bungkam ketika Edinson Cavani menjebol gawang Marc Andre ter Stegen pada menit ke-62. Ini berarti Barcelona butuh tiga gol lagi untuk bisa lolos ke perempat final. Para pemain PSG bergembira layaknya mereka sudah berada di perempat final.

Tim tamu sepertinya tak sadar mereka tengah berhadapan dengan salah satu raksasa Liga Champions. Barcelona baru mampu menambah melalui tendangan bebas Neymar pada menit ke-88.

Menurut statistik RSSSF peluang Barcelona lolos ke perempat final setelah gol Neymar ini hanya 0,1 persen. Waktu normal tinggal menyisakan dua menit. Pendukung Barcelona sudah pasrah.

Namun keajaiban itu kemudian terjadi. Pada menit ke-90, Barcelona mendapat hadiah penalti setelah Luis Suarez dijatuhkan Marquinhos di kotak terlarang. Neymar dengan sempurna menyelesaikan tendangan dari jarak 11 meter ini. Barcelona tetap masih butuh satu gol untuk memastikan tiket babak delapan besar.

Kekhawatiran kubu PSG akhirnya benar-benar terjadi. Barcelona mencatat kebangkitan paling hebat dalam sejarah sepakbola. Berawal dari aksi Neymar yang mengirimkan bola ke area penalti. Sergi Roberto kemudian menjangkau bola dengan kaki kanan sambil menjatuhkan diri. Kiper PSG, Kevin Trapp, mengangkat tangan dan berharap gol dianulir karena Sergi dalam posisi off-side. Namun wasit tak menggubris. Suara kegembiraan publik Camp Nou pun memecah langit.

Susunan pemain:

Barcelona: ter Stegen, Rafinha (Sergi Roberto 76), Umtiti, Pique, Mascherano, Iniesta (Turan 65), Busquets, Rakitic (Andre Gomes 84), Neymar, Luis Suarez, Messi

Pencetak gol: Suarez 3, Kurzawa og 40, Messi 50, Neymar 88, 90, Sergi Roberto 90+5

Paris Saint-Germain: Trapp, Meunier (Krychowiak 90), Marquinhos, Thiago Silva, Kurzawa, Lucas Moura (Di Maria 55), Rabiot, Matuidi, Draxler, Verratti, Cavani

Pencetak gol: Cavani 62

 

1. AC Milan 3-3 Liverpool (Liverpool menang adu penalti 3-2 ) — 2004-05 — Final

Final kali ini digelar di Stadion Attaturk, Istanbul, Turki. Sebelumnya tak pernah ada tim yang tampil begitu buruk pada babak pertama namun tampil perkasa setelah jeda. Namun itu ditunjukkan Liverpool saat menghadapi AC Milan pada final Liga Champions 2005.

Paolo Maldini membawa raksasa Italia itu unggul pada menit awal. Hernan Crespo mencetak dua gol dan membawa skuat asuhan Carlo Ancelotti ini unggul 3-0 pada babak pertama. Publik Milan sudah mencium gelar juara Eropa ketujuh mereka malam itu.

Namun yang terjadi pada babak kedua sungguh di luar dugaan. Milan memang masih menunjukkan dominasinya setelah jeda. Kiper Liverpool, Jerzy Dudek, mencegah gawangnya kebobolan lebih banyak lagi ketika mementahkan peluang yang didapat Andriy Shevchenko.

Steven Gerrard menghidupkan kembali peluang Liverpool dengan menyundul umpan John Arne Riise. Gol ini menjadi pemicu semangat pasukan Rafael Benitez untuk bangkit. Dua menit kemudian Vladimir Smicer melepaskan tendangan dari jarak 25 meter dan berhasil menaklukkan Dida.

Pada menit ke-59, atau tiga menit setelah gol Smicer, Liverpool kembali mencetak gol untuk menyamakan kedudukan.

Gennaro Gattuso melanggar Xabi Alonso di kotak terlarang. Hadiah penalti ini diambil sendiri oleh Xabi Alonso. Tendangannya sempat diblok Dida namun bola muntah kembali disambar gelandang asal Spanyol itu.

Milan tak lantas menyerah setelah skor menjadi 3-3. Berulangkali mereka mendapat peluang. Namun penampilan gemilang yang ditunjukkan barisan belakang Liverpool seperti Jamie Carragher, Sami Hyypia, bahkan Djimi Traore, membuat Milan tak mampu menambah gol.

Dudek beberapa kali membuat penyelamatan gemilang saat babak tambahan. Tiga menit menjelang laga usai kiper Polandia ini dua kali menggagalkan peluang emas yang didapat Shevchenko.

Partai ini harus diselesaikan dengan adu penalti. Dudek menggagalkan penendang kelima Milan, Shevchenko, dan menjadi penentu sukses Liverpool menyabet gelar Liga Champions kelima mereka.

Susunan pemain:

AC Milan: Dida, Cafu, Maldini, Stam, Nesta, Gattuso (Rui Costa 112), Seedorf (Serginho 86), Pirlo, Kaka, Shevchenko, Crespo (Tomasson 85)

Pencetak gol: Maldini 1, Crespo 39, 44

Liverpool: Dudek, Finnan (Hamann 46), Traore, Hyypia, Carragher, Riise, Gerrard, Luis Garcia, Alonso, Kewell (Smicer 23), Baros (Cisse 85)

Pencetak gol: Gerrard 54, Smicer 56, Alonso 59

Adu penalti: 

Milan: Serginho (gagal), Pirlo (gagal), Tomasson (masuk), Kaka (masuk), Shevchenko (gagal).

Liverpool: Hamann (masuk), Cisse (masuk), Riise (gagal), Smicer (masuk).

Artikel Tag: Lima Partai Liga Champions Terhebat, Partai Liga Champions Terhebat, liga champions, Bayern Munich, Manchester United, Milan, Deportivo La Coruna, Liverpool

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/berita-liga-champions-inilah-lima-partai-liga-champions-terhebat
2762  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini