Stephen Curry Tidak Ingin Akhiri Karier Seperti Kobe Bryant Di Lakers

Stephen Curry berusia 36 tahun dan hampir memasuki masa pensiun sehingga ia sudah berbicara tentang bagaimana ia ingin mengakhiri kariernya nanti.

Berbicara dengan Tim Kawakami dari San Francisco Standard, Curry membahas masa pensiunnya yang semakin dekat dan menggunakan sebuah poin perbandingan menarik untuk menjelaskan apa yang dia inginkan dan tidak inginkan dalam beberapa tahun terakhirnya bersama Warriors.

Secara khusus, ketika ditanya tentang cara yang tepat untuk mengakhiri kariernya, Stephen Curry mengatakan ia tidak ingin mengulangi apa yang dialami Kobe Bryant beberapa tahun terakhir bersama Lakers.

"Kompetitif," Curry menegaskan pekan lalu kepada Standard. "Saya telah melihat berbagai skenario yang berbeda. Seperti semua orang berbicara tentang Kobe [Bryant] dan tahun-tahun terakhirnya. Dari sudut pandang saya, saya membandingkannya dengan para pemain yang hanya bermain untuk satu tim. Dirk [Nowitzki], Tim [Duncan], Kobe, dari era kami.”

“Anda tidak ingin berada dalam situasi seperti yang dialami Lakers dalam tiga tahun terakhir [bersama Bryant]. Saya tahu dia baru saja pulih dari cedera Achilles, namun itu, seperti, mereka adalah tim yang diundi, dan itu lebih kepada berapa banyak poin yang dapat dicetak Kobe dalam perjalanan kariernya. Saya tidak ingin berada dalam skenario itu.

"Intinya, Anda harus realistis. Mungkin tidak ada langkah atau skenario di mana Anda akan memasuki satu musim atau seri playoff sebagai favorit abadi. Ada banyak talenta di liga ini. Tetapi untuk menjadi kompetitif, di mana Anda memiliki peluang - itulah yang ingin kami lihat. Saya yakin itulah yang ingin dilihat oleh para penggemar kami.

“Memainkan pertandingan yang berarti, tidak peduli bagaimana akhirnya. Saya pikir itulah yang pantas kami dapatkan, dan saya harap itulah kenyataan yang bisa saya jalani di bagian terakhir dari karier saya ini."

Lakers menikmati banyak kesuksesan selama karier Bryant, yang berlangsung dari 1996 hingga 2016, tetapi beberapa tahun terakhir mereka bersama memang tidak memiliki momen-momen yang menjadi sorotan.

Dengan Bryant yang sering mengalami cedera setelah mengalami robek tendon Achilles pada 2013, Lakers membukukan rekor rata-rata 22-60 antara tahun 2013 dan 2016. Bahkan ketika Bryant masih bermain, mereka hanya meraih 25-82.

Bryant setidaknya mengakhiri karirnya dengan catatan legendaris dengan mencetak 60 poin saat melawan Utah Jazz, namun mudah untuk melupakan kontraknya yang membuatnya menjadi kontroversial bagi Lakers di akhir musim.

Sementara itu, Stephen Curry melakukan yang terbaik untuk membuat Warriors tetap bertahan, meskipun ia juga mencatatkan rata-rata poin per pertandingan paling sedikit (23,3) sejak 2013.

Golden State memasuki hari Rabu dengan catatan 27-26, baik untuk posisi ke-10 di Wilayah Barat dan tempat play-in terakhir.

Tim ini mendapatkan peningkatan yang signifikan dengan penambahan Jimmy Butler pada tenggat waktu perdagangan, dan kontrak yang ditandatangani Butler bertepatan dengan berakhirnya kontrak Curry pada tahun 2027.

Stephen Curry terikat kontrak untuk dua musim berikutnya setelah musim ini, dengan gaji $59,6 juta pada musim 2025-26 dan $62,6 juta pada 2026-27.

Sulit untuk memprediksi apa yang akan dia lakukan ketika kontrak tersebut berakhir dan dia sudah berusia 39 tahun, namun para penggemar Warriors dapat merasa yakin akan satu hal.

Dia tidak akan bermain untuk tim lain.

"Itulah alasan mengapa secara pribadi saya hanya ingin bermain untuk satu franchise saja dan menjadikannya sebagai tujuan," kata Stephen Curry melalui Standard. "Dan mengapa semua tindakan saya mengarah ke sana."

Untuk saat ini, Warriors dijadwalkan menjadi tuan rumah NBA All-Star Game di San Francisco akhir pekan ini, dengan Curry yang akan menjadi wajah tim.

Artikel Tag: stephen curry