Preview Semi-Final: Serbia vs Kanada, Misi Menahan Sang Calon MVP Shai

Penulis: Hanif Rusli
Jumat 08 Sep 2023, 08:41 WIB
Nikola Milutinov (Serbia) dan RJ Barrett (Kanada)

Nikola Milutinov (Serbia) dan RJ Barrett (Kanada)

Ligaolahraga.com -

Dalam pertarungan antara dua tim yang sama-sama cepat dan atletis, pertanyaannya adalah: Akankah Serbia kembali ke final setelah sembilan tahun, atau akankah Kanada mencapai laga perebutan gelar untuk pertama kalinya? Kita akan mengetahuinya setelah kick-off pada Jumat (8/9/2023) pukul 16:45 waktu setempat (15.45 WIB) di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina.

DUEL KUNCI

Hanya dua hari setelah mengalahkan salah satu kandidat MVP terbaik, Shai Gilgeous-Alexander akan menghadapi kandidat lainnya. Bogdan Bogdanovic adalah kandidat lainnya tersebut, dan orang-orang cenderung melupakan betapa mematikannya Bogdan dalam balutan seragam tim nasional Serbia. Dia tampil spektakuler sejauh ini di FIBA World Cup.

Bogdanovic mencatat rata-rata 18,8 poin, dengan 4,8 assist, 3,2 rebound dan 2,2 steal. Jika Anda mengabaikan penampilan menambak buruknya saat melawan Italia, ia juga menceploskan 15 dari 30 tembakan tiga angka dalam lima pertandingan lainnya. Itu adalah 50 persen dari enam percobaan tembakan dari jarak jauh.

Gilgeous-Alexander sendiri tidak kalah mentereng. Dia baru saja mencetak 30+ poin berturut-turut, dan dia mencetak 25.0 poin, 7.2 rebound, 5.0 assist dan 1.7 steal per pertandingan, sambil menembak 54.7 persen dari lapangan. Peringkat efisiensinya berada di luar grafik (rata-rata 30,2, peringkat pertama dalam kompetisi) yang sangat jarang dilakukan seorang pemain guard.

FAKTOR X

Pertarungan antara para "big man" dapat menjadi penentu. Gilgeous-Alexander dan kawan-kawan bermain dengan formasi pemain kecil tanpa power forward yang biasa bermain sebagai center saat melawan Slovenia, dan membuka ruang gerak yang lebih luas, sementara adu fisiknya tetap masih ada secara defensif.

Melawan Bogdanovic dan kawan-kawan, hal tersebut dapat merepotkan karena pasangan kombo center dalam diri Nikola Milutinov dan Filip Petrusev. Kelly Olynyk dan Dwight Powell akan memiliki tugas berat, jika mereka ingin memenangkan pertandingan tersebut, mereka dapat menjadi faktor X untuk membawa timnya lolos.

STATISTIK PENTING

Bogdanovic dan kawan-kawan harus menjaga setiap pemain yang ada dalam daftar pemain Kanada, karena mereka semua mampu mencuri "offensive rebound". Gilgeous-Alexander dan kawan-kawan rata-rata melakukan 13 "offensive rebound" per pertandingan, yang membuat mereka mendapatkan 13.3 poin kesempatan kedua dalam semalam.

Di saat yang sama, mendorong para pemain untuk melakukan "offensive rebound" dapat membuat Gilgeous-Alexander dan kawan-kawan rentan di sisi lain, karena tidak ada yang dapat berlari kencang seperti Bogdanovic dan kawan-kawan. Mereka rata-rata mencetak 24,7 poin dari turnover dan 21,8 poin dari serangan fast break, +5 dan +7 dibanding Kanada dalam kedua kategori itu.

PERTEMUAN SEBELUMNYA

Kanada belum pernah menghadapi Serbia, namun memiliki tiga pertandingan yang relevan dengan pertandingan ini. Hal ini dikarenakan pada 1998, 2000 dan 2002 mereka bermain melawan mantan FR Yugoslavia, federasi yang terdiri dari Serbia dan Montenegro saat ini.

Pada 1998, FR Yugoslavia memenangkan pertandingan FIBA World Cup 95-55 dengan 12 pemain mencetak angka, dipimpin oleh 13 poin dari Miroslav Beric. Pada 2000, Kanada membalas di Olimpiade, berkat penampilan luar biasa dari Steve Nash yang mencetak 26 poin, 8 rebound dan 8 assist dalam kemenangan 83-75 di babak penyisihan grup.

Duel terakhir mereka terjadi pada 2002, di ajang World Cup lainnya. Pelatih Serbia saat ini, Svetislav Pesic, memimpin FR Yugoslavia dalam kemenangan 87-71 dengan sumbangan 23 poin dan 10 rebound dari Peja Stojakovic.

Menariknya, Rowan Barrett, ayah dari RJ dan manajer umum Canada Basketball saat ini, mencetak 18 poin untuk Kanada.

KATA MEREKA

"Di babak perempat final, kami sekali lagi membuat 25 assist melawan lawan yang fantastis. Kami adalah tim terbaik di World Cup dalam hal poin fast break, kami mencetak 25 poin transisi per pertandingan. Kami tidak memiliki pemain bertubuh besar, tetapi kami terus menemukan cara untuk menggunakan sisi baik kami dan menyembunyikan sisi buruknya. Setiap pemain memberikan segalanya untuk tim, itu penting bagi kami. Ini menjadi moto kami, semua untuk satu dan satu untuk semua." - Svetislav Pesic, pelatih Serbia

"Mereka adalah tim yang sangat bagus, dilatih oleh salah satu pelatih terbaik Eropa yang pernah ada. Saya telah mengamatinya sejak saya masih kecil, ia menjadi juara bersama FC Barcelona pada 2003. Pelatih yang hebat, program yang hebat, para pemain yang tahu apa itu FIBA, yang memiliki banyak pengalaman di FIBA, sesuatu yang tidak dimiliki oleh kami, namun kami mendapatkannya dari hari ke hari. Kami akan menjadi lebih baik setiap hari, setiap pertandingan. Saat kami melawan Serbia, kami akan menjadi lebih baik daripada (saat melawan Slovenia)." - Jordi Fernandez, pelatih Kanada

Artikel Tag: Serbia, Kanada

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/preview-semi-final-serbia-vs-kanada-misi-menahan-sang-calon-mvp-shai
313  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini