Preview Final Timur: Favorit Boston Celtics Diuji Underdog Indiana Pacers

Penulis: Hanif Rusli
Selasa 21 Mei 2024, 14:16 WIB
Tyrese Haliburton (Indiana Pacers) dan Jayson Tatum (Boston Celtics). (Foto: ESPN)

Tyrese Haliburton (Indiana Pacers) dan Jayson Tatum (Boston Celtics). (Foto: ESPN)

Ligaolahraga.com -

Perjalanan Boston Celtics dan Indiana Pacers menuju final Wilayah Timur adalah tentang apa - atau secara khusus siapa - yang harus mereka hadapi untuk sampai ke sini.

Unggulan teratas Boston Celtics sebagian besar melaju dengan kemenangan seri 4-1 di putaran pertama atas tim Miami Heat yang bermain tanpa Jimmy Butler, pemain yang menyiksa dan mematahkan semangat Celtics di Game 7 final konferensi musim lalu.

Mereka kemudian membukukan kemenangan seri 4-1 lainnya di putaran kedua atas tim Cleveland Cavaliers yang dilanda cedera dan tidak diperkuat oleh pemain All-Star Donovan Mitchell untuk dua pertandingan terakhir.

Rute bagi unggulan keenam Indiana Pacers juga menyingkirkan beberapa rintangan penting.

Pacers membutuhkan enam pertandingan untuk meraih kemenangan di putaran pertama atas tim Milwaukee yang kehilangan Giannis Antetokounmpo.

Mereka kemudian mengalahkan tim New York Knicks yang memimpin seri 3-2 sebelum tersandung serangkaian cedera, termasuk sang bintang Jalen Brunson yang mengalami patah tangan pada kemenangan tipis Pacers di Game 7.

Namun baik Boston Celtics maupun Indiana Pacers tidak berfokus pada narasi yang mengelilingi jalan yang mereka tempuh untuk mencapai titik ini. Mereka ada di sini. Dan dimulai dengan Game 1 pada Selasa (21/5) malam di Boston, dengan terget ke Final NBA atau gagal bagi keduanya.

Bagi Boston Celtics, ini berarti menyingkirkan harapan-harapan juara yang terus membayangi mereka sepanjang musim.

"Anda hanya harus fokus pada hal yang paling penting," kata forward Celtics, Jaylen Brown. "Fokus pada tim Anda. Fokus pada setiap penguasaan bola di depan Anda. Fokus pada apa pun pekerjaan Anda. Hanya perlu memfokuskan pikiran pada hal-hal yang penting karena mudah sekali untuk teralihkan atau terhindar dari tujuan keseluruhan dan apa targetnya ketika Anda mulai menikmati segala sesuatu yang terjadi di sekitar Anda."

Pemain guard Indiana Tyrese Haliburton mengatakan bahwa ekspektasi yang mereka miliki secara internal selalu tinggi.

"Kami menjalani kamp pramusim di Nashville - hanya para pemain, tanpa pelatih. Itulah yang kami komunikasikan sejak awal. Bahwa kami berharap untuk berada di sini. Ini bukan kejutan bagi kami," katanya. "Ini bukan sebuah kebetulan. Kami mengharapkan ini dari grup kami. Begitu kami menambahkan (Pascal Siakam), kami tahu kami benar-benar bisa lepas landas."

Pelatih Indiana Pacers Rick Carlisle sepenuhnya menerima gagasan bahwa timnya adalah "tamu tak diundang" di antara empat tim final NBA.

"Kami memiliki keberuntungan untuk mencapai momen ini," katanya. "Namun, para pemain kami telah bekerja keras untuk menempatkan kami pada posisi untuk berada di sini."

Pacers mencapai final konferensi pertama mereka sejak 2014 dengan serangan yang mengedepankan kecepatan untuk terus mencatatkan angka-angka bersejarah.

Indiana Pacers memuncaki NBA dengan 123,3 poin per pertandingan selama musim reguler, rata-rata tertinggi keenam dalam sejarah NBA. Selain itu, mereka juga mencetak rekor 140 poin sebanyak 11 kali.

Peringkat ofensif musim reguler Pacers sebesar 120,5 adalah yang kedua setelah Celtics (122,5). Hal itu berubah selama babak playoff, dengan peringkat Indiana meningkat menjadi No. 1 di angka 121,7 PPG, diikuti oleh Boston di angka 118,9 PPG.

Haliburton dan Siakam memimpin serangan Indiana Pacers melawan Knicks. Haliburton rata-rata mencetak 21.3 poin, menembak 53,8% dari lapangan dan 43,9% dari 3 angka dalam seri tersebut. Siakam rata-rata mencetak 20 poin, 52,8% dari lapangan dan 40% dari 3.

Ini membuat mereka menjadi duo pertama yang mencetak rata-rata 20 poin lebih, menembak di atas 50% dari lapangan dan di atas 40% dari garis 3 poin dalam sebuah final konferensi.

Sementara pemain Boston Celtics All-Star, Jayson Tatum, menunjukkan inkonsistensi di babak playoff ini, ia masih mencetak rata-rata 24,3 poin dan 10,4 rebound. Ia juga mendapat banyak dukungan dari sesama pemain All-Star, Brown (23,1 poin, 6,9 rebound per pertandingan) dan Derrick White, yang meningkatkan raihan angka (18,2 poin) dan persentase 3 poin (43,5%) di musim ini.

"Ini akan menjadi sebuah tantangan," kata White. "Mereka naik dan turun, kami pun demikian. Ini akan menjadi hal yang menyenangkan."

Pemain center Celtics Kristaps Porzingis akan absen pada Game 1 pada hari Selasa ini karena ia terus memulihkan diri dari cedera betis kanan.

Pemain berpostur 7 kaki ini mengalami cedera pada Game 5 seri putaran pertama Boston melawan Miami. Ia kemudian absen pada pertandingan putaran kedua melawan Cleveland.

Dia belum berpartisipasi dalam latihan penuh, namun pelatih Boston Celtics Joe Mazzulla mengatakan bahwa dia membuat kemajuan. "Dia di luar sana belajar, belajar, merekam, melakukan semua yang dia bisa untuk kembali secepat mungkin," kata Mazzulla.

Ini akan menjadi pertemuan playoff ketujuh antara Boston Celtics dan Indiana Pacers. Keenam perjumpaan sebelumnya (2019, 2005, 2004, 2003, 1992, dan 1991) terjadi di putaran pertama, dengan Boston memenangkan empat seri. Terakhir kali terjadi pada 2019, dengan kemenangan 4-0 oleh Celtics.

Artikel Tag: Boston Celtics, Indiana Pacers

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/preview-final-timur-favorit-boston-celtics-diuji-underdog-indiana-pacers
422  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini