Pertemuan Jujur Jadi Titik Balik: Brown dan Hart Picu Kebangkitan NY Knicks

NY Knicks memenangkan sembilan dari 10 pertandingan berikutnya, sekaligus menegaskan kembali status mereka sebagai salah satu kekuatan di Wilayah Timur. (Foto: AP)
Perjalanan NY Knicks menuju partai puncak Emirates NBA Cup nyaris tergelincir bahkan sebelum benar-benar dimulai.
Namun, sebuah pertemuan terbuka dan jujur antara pelatih anyar Mike Brown dan guard veteran Josh Hart disebut menjadi percikan penting yang menjaga musim Knicks tetap berada di jalur yang benar.
Hart memulai musim ini dari bangku cadangan dan beberapa kali dicadangkan pada kuarter keempat sepanjang November.
Situasi itu sempat memunculkan tanda-tanda krisis dini.
Menyadari potensi masalah yang lebih besar, Brown—yang baru menjalani musim pertamanya sebagai pelatih Knicks—meminta bertemu langsung dengan Hart, pemain berusia 30 tahun yang dikenal sebagai salah satu pemimpin emosional tim.
Hasilnya terasa nyata. Setelah pertemuan tersebut, Hart kembali masuk ke starting five dan Knicks langsung menemukan ritmenya.
NY Knicks memenangkan sembilan dari 10 pertandingan berikutnya, sekaligus menegaskan kembali status mereka sebagai salah satu kekuatan di Wilayah Timur.
“Itu seperti berkah tersembunyi,” kata Brown kepada ESPN, sehari sebelum Knicks menghadapi San Antonio Spurs di partai final.
Brown mengakui dirinya belum sepenuhnya memahami cara terbaik memanfaatkan Hart, terutama karena sang pemain sempat cedera di awal pramusim.
“Saya jujur dan terbuka. Dia juga begitu,” ujar Brown.
Dalam pembicaraan itu, Hart mengambil tanggung jawab atas performanya yang belum maksimal.
Ia menekankan bahwa NY Knicks memiliki standar tinggi dan sebagai pemimpin tim, ia tak bisa larut dalam kekecewaan pribadi.
Kejujuran tersebut, menurut Brown, memperkuat hubungan mereka dan membuka jalan bagi kepercayaan baru.
Sebelumnya, emosi Hart memang sempat memuncak.
Kekalahan kandang dari Orlando Magic pada 12 November, disertai fakta bahwa ia kembali dicadangkan di kuarter keempat, membuat Hart meluapkan frustrasi.
Dengan riwayat menit bermain tinggi di era Tom Thibodeau—bahkan memimpin NBA dalam menit bermain musim lalu—perubahan peran di bawah Brown terasa berat.
Apalagi, Hart juga berjuang dengan cedera saraf di tangan tembaknya dan akurasi tripoin yang sempat menurun.
Namun, pertemuan tersebut menjadi titik balik. Sejak kembali menjadi starter, Hart tampil “teraktualisasi sepenuhnya”.
Dalam 10 pertandingan terakhir, ia mencatat rata-rata 16 poin, 9,2 rebound, 5,7 assist, dan 2,1 steal dalam 35 menit per gim—kontribusi menyeluruh yang sangat krusial bagi laju Knicks menuju final.
Gaya bermain Hart memang sering menjadi “rasa yang harus dibiasakan”.
Dengan tinggi 196 cm, ia kerap mengungguli pemain yang lebih tinggi dalam duel rebound dan kerja keras, bahkan sesekali berperan sebagai power forward.
Brown mengaku teringat pengalamannya melatih Andre Iguodala di Golden State—pemain serba bisa yang kerap diremehkan lawan, lalu menghukum mereka di momen penting.
Kini, NY Knicks lebih banyak bersandar pada Hart, seiring proses adaptasi tim dari warisan Thibodeau menuju visi Brown.
Bagi Hart, pelajaran terbesarnya adalah kesabaran dan kerendahan hati. “Kami saling belajar,” katanya. “Tidak selalu perlu meledak-ledak. Kadang, membiarkan proses berjalan justru membawa kita ke tempat yang lebih baik.”
Artikel Tag: NY Knicks
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/pertemuan-jujur-jadi-titik-balik-brown-dan-hart-picu-kebangkitan-ny-knicks

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini