Luka Doncic Ukir Rekor Langka di FIBA World Cup 2023

Setelah memastikan Slovenia finis di peringkat ketujuh di FIBA World Cup 2023, Luka Doncic menutup penampilan perdananya di turnamen internasional itu dengan sebuah rekor langka yang tak pernah dilakukan dalam 30 tahun terakhir.

Luka Doncic menjadi pemain pertama dalam tiga dekade terakhir yang mencatat setidaknya 200 poin, 50 rebound, dan 40 assist dalam satu turnamen FIBA World Cup. Secara khusus, dengan raihan sedikitnya 200 poin ini, pemain berusia 24 tahun tersebut bergabung dengan hanya 11 pemain yang berhasil melakukannya dalam sekali kampanye Piala Dunia.

Doncic juga merupakan salah satu dari empat pemain yang mencapai jumlah 200 poin ini dalam delapan pertandingan atau kurang dalam kompetisi ini, bersama Shin Dong-pa (7 pertandingan), Nikos Galis (6 pertandingan), dan Drazen Petrovic (8 pertandingan).

Entah itu saat melakukan giringan bola ke arah ring, memanfaatkan gerakan "footwork" yang luar biasa, atau melepaskan tembakan jarak jauh, Luka Doncic selalu tampil gemilang di FIBA World Cup 2023.

"Kami tahu pemain seperti apa yang kami miliki", kata rekan setim Zoran Dragic setelah pertandingan. "Dia adalah anak ajaib kami. Dia layak berada di antara nama-nama besar. Dia menunjukkannya di setiap pertandingan, setiap latihan, anak seperti apa dia. Saya masih tidak percaya bahwa Luka baru berusia 24 tahun. Beberapa kali saya melihatnya dan berpikir bahwa ia seumuran dengan saya. Dan kemudian saya melihat kalau saya sudah tua dan dia masih muda."

Secara keseluruhan, dalam penampilan perdananya di ajang FIBA World Cup, Luka Doncic tampil dalam delapan pertandingan untuk Slovenia, bermain total 257 menit atau 32,2 menit per gim. Dari segi poin, dia mengoleksi total 216 poin (27 poin per gim) dengan 42,7 persen tembakan lapangan (52,8% tembakan 2 poin, 32,4% tembakan 3 poin) dan 77,2 persen tembakan bebas.

Untuk rata-rata poin, Doncic menempati posisi pertama di turnamen, mengungguli Jordan Clarkson dari Filipina (26,0 poin per gim), Lauri Markkanen dari Finlandia (24,8 poin per gim) dan Karl-Anthony Towns dari Republik Dominika (24,4 poin per gim).

Selain itu, Donic juga membukukan total 57 rebound (7,1 rebound per gim), 49 assist (6,1 assist per gim), 20 steal (2,5 steal per gim), dan 3 blok (rata-rata 0,4 assist). Rata-rata assist-nya menempatkannya di urutan 12 di kategori itu, sedangkan rata-rata rebound-nya di posisi 20.

Di Okinawa (Jepang), di putaran pertama melawan Venezuela, Doncic mencetak 37 poin, 7 rebound, 6 assist, 2 steal dan 1 blok dalam 31 menit penampilan. Di laga berikutnya versus Georgia, dia meraih 34 poin, 10 rebound, 6 assist dan 3 steal dalam 32 menit penampilan. Kemudian, menghadapi Tanjung Verde, dia mengoleksi 19 poin, 7 reboud, 9 assist dan 4 steal dalam 31 menit penampilan.

Masuk putaran kedua, juga masih di Okinawa, dalam laga melawan Australia, Doncic mengoleksi 19 poin, 7 rebound, 7 assist, 1 steal dan 1 blok dalam 29 menit penampilan. Selanjutnya, dalam laga terakhir di putaran kedua versus Jerman, dia mengumpulkan 23 poin, 6 rebound, 6 asisst dan 2 steal dalam 23 menit penampilan.

Di perempat final, kali ini di Manila (Filipina), Doncic mencetak 26 poin, 4 rebound, 5 assist dan 2 steal dalam 30 menit penampilan. Dalam partai penentuan peringkat 5-8 versus Lithuanua, dia menghasilkan 29 poin, 6 rebound, 2 assist, 3 steal dan 1 blok dalam 37 penampilan. Terakhir, dalam partai penentuan peringkat 7-8, melawan Italia, dia mengoleksi 29 poin, 10 rebound, 8 assist dan 3 steal dalam 38 menit penampilan.

Artikel Tag: Luka Doncic