Feature Basket: Russell Westbrook Akhinya Kehabisan Gas di Babak Playoff
Ligaolahraga – Feature basket: Musim 2016-2017 Russell Westbrook akhirnya berakhir pada Selasa (25/4) malam. Dalam seri babak pertama playoff, dia dan Oklahoma City Thunders harus mengakui keunggulan Houston Rockets yang dipimpin James Harden dengan skor 4-1.
Westbrook merampungkan playoff musim ini dengan rata-rata triple-double, yakni 37,4 poin, 11,6 rebound dan 10,8 assist. Thunders unggul 15 poin atas Rockets ketika Westbrook turun ke lapangan di seri ini, dan unggul lima poin manakala Westbrook berada satu lapangan dengan Harden.
Namun, pada akhirnya, kelelahan mendera Westbrook. Timnya balik tertinggal manakala dia beristirahat di bangku cadangan di Game 5. Toh dia sepertinya tak mau menyerah. Sayangnya, upayanya malah berakhir buruk, hanya melesakkan dua dari 11 rembakan, semua 5 tembakan 3-poinnya meleset.
Padahal tadinya Westbrook membawa timnya dalam posisi meraih kemenangan. Toh di masa-masa kritis, saat clutch time, dia gagal memberikan dampak positif. Di lima menit terakhir pertandingan, dengan selisih lima poin, dia hanya mampu memasukkan empat dari 14 tembakannya yang setara nilai minus-13.
Tapi jangan salah, musim ini adalah milik Westbrook. Dia mungkin atau mungkin tidak menjadi MVP, tapi apapun hasil perhitungan suara untuk penghargaan itu, tak seorang pun yang akan melupakan sebuh musim di mana dia mencatat rata-rata triple-double sembari juga memimpin liga dalam hal skor.
Coba pikirkan. Dia memimpin liga dalam pengumpulan angka, sembari membuat dibel-digit rebound dan assist, terlepas dari bagaimana dia melakukan itu semua. Dia memimpin timnya mengejar ketertinggalan; dia salah satu pemain terbaik di liga dalam situasi clutch-time sampai babak playoff.
Ketika Westbrook mulai membuat rata-rata triple-double, kebanyakan orang memprediksi dia tak akan bisa mempertahankannya. Toh dia sukses melakukan itu. Daya tahannya bisa jadi yang paing mengesankan dalam sejarah NBA.
Toh, pada akhirnya, di kuarter keempat di Game 5, daya tahannya sudah habis, tidak ada lagi yang tersisa. Ternyata, bahkan Russell Westbrook nan perkasa juga seorang manusia, dan punya keterbatasan.
Itu tidak mengejutkan, tapi yang mengejutkan adalah betapa dia terus-menerus menembus batasan itu. Dia tidak kehabisan tenaga dan minta ditarik keluar dari lapangan, atau menyalahkan rekan-rekannya saat mentok. Dia terus mendobrak batas itu, memanfaatkan tiap kesempatan dan coba memenangi pertandingan.
Itu satu-satunya kritikan terhadap Westbrook. Meski dianggap rakus menguasai bola dan hanya peduli pada statistik, tapi Westbrook tak pernah berhenti peduli untuk menang. Dia tak akan melakukan semua itu jika bukan karena ingin meraih kemenangan.
Jika gaya bermain Westbrook merugikan timnya, itu karena itulah satu-satunya cara untuk meraih kemenangan menurut Westbrook. Mungkin ini terdengar filosofi yang banyak kekurangannya, tapi Anda tak bisa menyalahkan niatnya itu.
Yang jelas, Westbrook tak rugi apa-apa musim ini. Dia sudah memberi segalanya. Tinggal kita yang bertanya-tanya, apa yang mungkin bakal Westbrook hadirkan seandainya tidak tersingkir lebih awal di babak playoff.
Artikel Tag: Russell Westbrook, Oklahoma City Thunders, triple-double, NBA, basket
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/feature-basket-russell-westbrook-akhinya-kehabisan-gas-di-babak-playoff
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini