Viktor Axelsen Fokus Pada Keseimbangan Guna Pertahankan Emas Olimpiade

Berita Badminton : Peraih medali emas bulu tangkis Tokyo, Viktor Axelsen, tidak berpuas diri menjelang Olimpiade Paris, tetapi pemain Denmark itu berhati-hati untuk tidak berlebihan dalam latihan setelah mencapai usia 30 tahun.

Dengan sembilan medali Olimpiade, wakil Denmark selama bertahun-tahun telah menjadi pesaing utama bulu tangkis. Dua dari medali tersebut adalah emas, satu di antaranya diraih di tunggal putra tiga tahun lalu oleh Axelsen.

Viktor Axelsen mengatakan kepada Reuters bahwa orang-orang cenderung meremehkan intensitas fisik dalam olahraga ini, namun ia mencari keseimbangan dalam latihannya menuju Paris.

“Kali ini tantangannya lebih besar, memastikan saya mengatur waktu latihan saya dengan benar dan tidak berlebihan,” kata Axelsen, yang tingginya hampir 2 meter di atas rivalnya.

“Sedangkan sebelum Olimpiade Tokyo, saya hanya bisa memaksakan diri saat latihan dan saya pulih sedikit lebih cepat dibandingkan yang saya lakukan sekarang.”

"Saya juga sudah berusia 30 tahun dan menurut saya itu membuat perbedaan besar. Di usia 30an, Anda benar-benar harus memastikan bahwa Anda melakukan semua yang Anda bisa untuk pulih."

Viktor Axelsen mengatakan dia telah pulih dengan baik dari pergelangan kaki kanannya yang terkilir saat pertandingan melawan pemain Taiwan Lin Chun-Yi di Singapura Terbuka pada akhir Mei, cedera yang memaksanya mundur dari semifinal turnamen itu.

Ancaman utama terhadap upayanya untuk meniru Lin Dan pada tahun 2008 dan 2012 dengan mempertahankan gelar tunggal putra adalah Shi Yuqi dari Tiongkok dan Lee Zii Jia dari Malaysia, serta rekan senegaranya Anders Antonsen, unggulan keempat.

“Final melawan sesame Denmark jelas akan sangat luar biasa,” kata Axelsen.

“Tapi, mari kita lihat, jelas ada banyak pesaing kuat. Ada banyak pemain di 15 besar yang mampu bersaing,” kata Axelsen.

"Level kami semakin dekat, perbedaan level permainan tidak seperti di Tokyo."

Artikel Tag: viktor axelsen, Olimpiade Paris 2024