Untuk Pertama Kalinya Malaysia Tanpa Medali Emas Bulu Tangkis di SEA Games

Berita Badminton : Untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, bulu tangkis Malaysia kembali tanpa satu pun medali emas di SEA Games, jauh dari target mereka setidaknya satu emas.

Terakhir kali Malaysia tak menyumbang satu emas pun pada SEA Games edisi 2011 di Palembang. Namun, penampilan di Phnom Penh bukanlah kegagalan total.

Setidaknya begitulah penilaian manajer tim Mohd Taupik Hussain.

Harapan terutama tertuju pada Leong Jun Hao untuk tampil di tunggal putra, tetapi meskipun ia tampil gemilang di ajang beregu, ia tidak dapat melanjutkan performa baiknya di ajang individu dan harus puas dengan perunggu.

Peringkat 62 dunia Jun Hao kalah 19-21, 12-21 dalam pertarungan ketat dengan pemain peringkat 56 dunia dan akhirnya menjadi juara, Christian Adinata di babak empat besar.

“Bagi saya, Jun Hao memberikan yang terbaik,” kata Taupik.

 “Dia kalah di semifinal tapi dia menghadapi unggulan kedua dari Indonesia. Ada ruang untuk perbaikan tetapi dia melakukannya dengan sangat baik di acara tim.”

Jun Hao mengejutkan pemain asal  Thailand peringkat 33 dunia Sitthikom Thammasin di babak empat besar beregu, saat Malaysia mengalahkan juara bertahan 3-2.

Pemain berusia 23 tahun itu juga menumbangkan Chico Aura dari Indonesia di final beregu, tetapi itu tidak mencegah tim untuk tertinggal 1-3.

Namun, Taupik mengakui tim putri memang mengecewakan di SEA Games kali ini. Mereka mengalami kekalahan mengejutkan 0-3 dari Filipina di perempat final, yang menyebabkan pembersihan ofisial di Akademi Bulutangkis Malaysia.

“Satu-satunya kegagalan adalah tim putri. Kami tidak ingin memberikan alasan dan kami perlu menganalisis apa yang terjadi,” kata Taupik. Tim putri juga kalah 1-3 dari tuan rumah Vietnam di babak yang sama pada edisi terakhir di Hanoi.

Tan Zhing Yi, Low Yeen Yuan-Valeree Siow dan Siti Nurshuhaini Azman semuanya dibuat tercengang oleh tim Filipina yang bersemangat.

Yeen Yuan memang mendapatkan penebusan di nomor individu, ketika ia bergabung dengan Low Xin Jie untuk memenangkan perunggu ganda putri. Cheng Su Yin tidak diragukan lagi adalah pemain terbaik dari tim putri. 

Su Yin, yang baru berpasangan dengan Yap Roy King untuk kejuaraan ini, melaju ke final ganda campuran sebelum kalah 22-20, 8-21 dan 16-21 dari pasangan nomor 10 dunia asal Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

Medali perak SEA Games bahkan lebih luar biasa karena Su Yin bermain untuk pertama kalinya di ganda campuran di kompetisi senior.

Pemain berusia 20 tahun itu juga meraih perunggu di nomor ganda putri bersama saudara kembarnya, Cheng Su Hui.

Pelatih ganda campuran Mohd Lutfi Zaim senang dengan penampilan Roy King dan Su Yin.

“Meski mereka adalah pasangan awal, mereka tetap memberikan perlawanan yang keras kepada Indonesia. Mereka hanya kalah sedikit dalam hal kualitas dan konsistensi,” kata Lutfi.

“Saya berharap Roy King sekarang bisa lebih dewasa dan terus berkembang bersama rekannya yang biasa, Valeree. Su Yin, sementara itu, telah membuktikan bahwa dia bisa bersaing dengan baik di ganda campuran dan kita perlu melihat apakah dia bisa bermain di keduanya (ganda putri dan ganda campuran) setelah ini."

Artikel Tag: Malaysia, SEA Games 2023