Tontowi Ahmad Sentil Para Pemain Yang Tak Punya Motivasi, Hanya Terima Gaji

Liga Olahraga : Legenda ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad merasa prihatin dengan perkembangan bulu tangkis Tanah Air yang kini berada dalam titik nadir.

Bagaimana tidak, dalam enam bulan pertama musim ini, tim Merah Putih hanya mampu membawa 3 gelar juara di bawah level BWF World Tour Super 500, dengan semuanya dipersembahkan oleh sektor ganda campuran.

Tontowi Ahmad mengatakan bahwa para pemain yang sudah tidak mempunyai motivasi di tim nasional sebaiknya mengundurkan diri, dan jangan jadikan kontrak sebagai alasan.

"Kalau sudah tidak punya motivasi, ya berhenti saja," tegas peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Liliyana Natsir di nomor ganda campuran itu.

"Jangan karena masih ada kontrak lalu latihannya tidak niat, tapi uangnya tetap mau diambil. Itu bukan sikap profesional," kata Tontowi di Jakarta, Jumat (4/7), sebagaimana dilaporkan Antara.

Sebelumnya pasangan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy / Pitha Haningtyas Mentari tengah mendapatkan sorotan menyusul hasil buruk yang mereka dalam beberapa turnamen terakhir di BWF World Tour.

Kepala Bidang Pengembangan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian mengatakan bahwa saat ini baik Rinov dan Pitha masih berlatih seperti biasanya di Pelatnas Cipayung. Namun, untuk para pemain ingin menyelesaikan masalah pribadinya, tentu sudah ada izin dari tim pelatih yang menangani.

"Sejauh ini kita lihat Rinov dan Mentari masih berlatih normal," tutur Eng Hian kepada sejumlah wartawan, termasuk Djarum Badminton, di Cipayung, Jakarta.

"Itu kembali lagi ke kebijakan pelatih dan itu adalah salah satu program dari pelatih dalam meningkatkan performa atlet, salah satunya memberikan waktu untuk bisa diskusi komunikasi dengan keluarga," jelasnya.

Beberapa waktu lalu Rinov Rivaldy mengungkapkan bahwa Ia kini berada dalam titik jenuh di dunia bulu tangkis dan menganggap bahwa kemampuannya sudah tidak bisa berkembang lebih jauh di Pelatnas Cipayung.

"Seperti biasa kami melakukan kesalahan. Bisa dikatakan memang bukan kehendak takdir kita di badminton, mungkin ini jalannya yang terbaik," ucap Rinov kepada awak media di Istora Senayan, Jakarta, dikutip Jumat (6/6/2025).

"Mungkin bisa dilihat dengan secara mata orang. Mungkin saya juga sudah tidak bisa, tidak bisa berkembang lagi. Ini memang sudah mentok lah. Sudah seperti ini," lanjut Rinov.

Artikel Tag: Tontowi Ahmad, Indonesia, PBSI