Lee Chong Wei: BWF Harus Belajar Dari Tenis Cara Kelola Kompetisi

Berita Badminton: Berfokus pada kualitas daripada kuantitas bisa menjadi cara yang lebih baik untuk maju. Pelantikan Hall of Fame Bulutangkis baru Datuk Lee Chong Wei menyarankan agar Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) harus mengambil lembaran dari buku tenis dan mengurangi jumlah turnamen dalam satu tahun kalender.

“Jadwalnya gila untuk bulu tangkis,” kata mantan pemain tunggal putra nasional Lee Chong Wei.

“Kalau lihat sekarang ada Malaysia Masters (23-28 Mei), lalu ada Thailand Open (30 Mei-4 Juni), Singapore Open (6-11 Juni) dan Indonesia Open (13-18 Juni)."

“Tentu saja para pemain akan keluar dan mengikuti lebih banyak turnamen karena periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024 telah dimulai. Tapi para pemain bukanlah robot dan bisa cedera saat bermain di begitu banyak turnamen," ungkapnya.

“Sekarang kuantitas melebihi kualitas dan saran saya adalah mencoba mengikuti tenis di mana ada empat turnamen besar dalam setahun. BWF juga dapat mengadakan sekitar lima atau enam turnamen besar dalam setahun dan meningkatkan hadiah uangnya.”

Sebelum Malaysia Masters, sebagian besar pemain juga pernah berlaga di SEA Games di Kamboja (8-16 Mei) dan Piala Sudirman di Suzhou (14-21 Mei).

Periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024dimulai bulan ini dan akan berakhir pada akhir April tahun depan.

Baik di sektor tunggal putra maupun tunggal putri, pemain harus masuk ke 16 besar klasemen untuk lolos ke putaran final Paris.

Di sektor ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, suatu negara dapat mengirim maksimal dua pasangan di Olimpiade asalkan keduanya berada di peringkat delapan besar Race to Paris.

Artikel Tag: lee chong wei, BWF, Olimpiade Paris 2024