Kenichi Tago Kini Sudah Bebas Dari Hukuman Timnas Jepang

Berita Badminton : Pada April 2016, tepat sebelum Olimpiade Rio, berita besar untuk bulu tangkis adalah bahwa dua pemain bulu tangkis tunggal terbaik Jepang, Kento Momota dan Kenichi Tago, dihukum oleh Federasi Badminton Jepang (NBA) setelah mereka diketahui melarikan diri untuk berjudi di kasino ilegal.

Dengan kedua penalti tersebut, Kento Momota diberi larangan bermain selama satu tahun, setelah dihukum dan kembali bermain dengan determinasi hingga bisa kembali menjadi pemain terbaik dunia sebelum pelarangan itu disahkan pada Mei 2017, sedangkan Kenichi Tago di-banned tanpa batas waktu.

Namun, baru-baru ini Federasi Badminton Jepang mengumumkan bahwa Tago, yang pernah menempati peringkat 3 dunia, dibebaskan dari larangan selama empat setengah tahun pada hari Minggu, 1 November lalu.

Menurut laporan, Otoritas nasional negara itu menyatakan bahwa NBA telah memutuskan untuk mencabut penangguhan permainan karena Tago telah menunjukkan bahwa ia secara aktif mempromosikan bulu tangkis baik dalam melatih maupun berinteraksi dengan para penggemar di platform media sosial dalam beberapa tahun terakhir.

Saat ini, kontennya tentang bulu tangkis melalui saluran YouTube-nya "TAGO KEN" telah mendapatkan 82.600 pengikut setelah dia mengajar melalui saluran media sosial.

Kenichi Tago, sekarang tinggal di Malaysia, menjabat sebagai pemain dan pelatih di Petaling Badminton Club, klub utama di Purple League Malaysia, dan pindah sejak 2017. Sebelumnya, Kenichi Tago memulai hidupnya sebagai pelatih bulu tangkis pribadi, sebelum membuka Akademi TAGO miliknya pada April 2019, yang membuat Datuk Tey Seu Bock mengundangnya menjadi pelatih tunggal putri bulu tangkis Malaysia.

"Saya suka Malaysia. Saya bisa bangkit kembali karena membantu di sini," kata pemain berusia 31 tahun itu.

"Jika saya masih di negara saya setelah dilarang, sulit bagiku untuk mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, sangat menyenangkan saya berada di sini (Malaysia) dan partisipasi saya yang terus menerus di bulu tangkis membuat saya sangat bahagia dengan hidup saya di sini. Kalau tidak, saya tidak akan tinggal selama ini."

Sementara itu, wabah COVID-19 mendorong rencana Kenichi Tago untuk kembali ke Jepang setelah Akademi TAGO ditutup sementara sampai situasinya membaik. Kita harus menunggu dan melihat apakah mantan tunggal putra terbaik Jepang ini kembali setelah pelarangannya, atau memilih pekerjaan sebagai pelatih permanen.

Artikel Tag: Kenichi Tago, jepang, NBA