Data & Data Menarik Dari Kejuaraan Dunia Pekan Lalu

Berita Badminton : Ada banyak ketegangan dan tekanan dalam Kejuaraan Dunia yang baru saja berakhir di Kopenhagen. Sejarah tercipta ketika bintang-bintang muda merayakan kemenangan terbesar dalam karier mereka, sementara pemain-pemain mapan terpuruk dan beberapa pemain terus berprestasi.

Berikut beberapa hal menarik dari Kejuaraan Dunia Tahun Ini :

Darah, keringat dan air mata

Bintang muda Kunlavut Vitidsarn mewujudkan impian masa kecilnya setelah selamat dari pertarungan besar dengan Kodai Naraoka dari Jepang, menang 19-21, 21-18, 21-7 dalam final menguras energi yang berlangsung selama satu jam 49 menit.

Juara dunia junior tiga kali ini menumpahkan darah, keringat dan air mata untuk menjadi orang Thailand pertama yang merebut emas tunggal putra di pertemuan dunia senior.

Kesabaran dan ketekunan pemain berusia 22 tahun itu membuahkan hasil saat melawan Naraoka yang keras kepala. Dia menjadi runner-up di bawah Viktor Axelsen dari Denmark di final tahun lalu.

Kekuatan ketekunan

Dalam salah satu kejutan terbesar turnamen ini, H.S. Prannoy mengejutkan peringkat 1 dunia dan favorit Axelsen 13-21, 21-15, 21-16 dalam pertemuan delapan besar yang membuat kecewa para pendukung tuan rumah sebelum kalah dari juara Thailand Kunlavut Vitidsarn di semifinal untuk puas dengan kemenangan. perunggu. Itu masih merupakan medali pertama bagi atlet India berusia 31 tahun itu di Kejuaraan Dunia.

Muda dan berbahaya

An Se Young membawa kegembiraan lebih lanjut bagi Korea Selatan setelah menjadi pemain tunggal putri pertama dari negaranya yang merebut gelar juara dunia.

Pemain peringkat 1 dunia dengan mudah mengalahkan juara Spanyol tiga kali Carolina Marin 21-12, 21-10 untuk memastikan tempatnya dalam sejarah.

Ini menjadi tahun yang dominan bagi Se-young yang berusia 21 tahun setelah ia meraih tujuh gelar Tur Dunia sejauh ini.

Dia akan berusaha menambahkan medali emas Asian Games ke koleksi mengesankannya bulan depan di Hangzhou.

Seo Sung Jae Anugerah Pemain Ganda Bagi Korea

Seo Seung-jae yang tak kenal lelah muncul sebagai pemenang terbesar di Kejuaran Dunia setelah membawa pulang dua gelar. Bintang Korea Selatan ini menimbulkan kejutan besar ketika ia berpasangan dengan Chae Yu-jung di ganda campuran untuk mengalahkan peringkat 1 dunia Tiongkok dan juara bertahan Zheng Siwei/Huang Yaqiong untuk pertama kalinya setelah sembilan kekalahan.

Seung-jae kemudian masih memiliki energi untuk kembali ke lapangan bersama Kang Min-hyuk di ganda putra dan mengalahkan tuan rumah Kim Astrup-Anders Skaarup Rasmussen 14-21, 21-15, 21-17 di final yang menegangkan.

Seung-jae menjadi pemain pria pertama sejak rekan senegaranya Kim Dong-moon (pada tahun 1999) yang memenangkan gelar ganda. Mereka berhasil mencopot Aaron Chia-Soh Wooi Yik di semifinal.

Tim yang tidak diunggulkan bersinar

Sementara semua mata tertuju pada rekan-rekannya dari Denmark, Axelsen dan Anders Antonsen, Astrup-Rasmussen banyak yang tidak terdeteksi sebelum turnamen.

Namun pasangan peringkat 11 dunia yang berpengalaman ini berhasil menantang rintangan dan mengungguli rekan senegaranya yang lebih termasyhur untuk melaju ke final sebelum kalah dari Seung-jae-Min-hyuk dari Korea Selatan.

Astrup-Rasmussen mengalahkan peraih medali perunggu 2021 Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, juara Asia asal India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dan peringkat 3 dunia asal China Liang Weikeng/Wang Chang dalam perjalanan ke final.

Mereka menjadi pasangan Denmark pertama yang meraih perak sejak Mathias Boe/Carsten Mogensen 10 tahun lalu.

Artikel Tag: BWF Kejuaraan Dunia 2023, An Se Young, Kunlavut Vitidsarn, Seo Seung Jae