China Targetkan Tiga Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020

Berita Badminton : Tim bulu tangkis nasional China tak gentar membidik target besar di Olimpiade Tokyo 2020 meski sudah 16 bulan absen dari kancah internasional.

Presiden Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) Zhang Jun yakin para pemainnya, yang terakhir terlihat beraksi di All England tahun lalu di Birmingham, sedang bersaing untuk setidaknya tiga medali emas di Olimpiade Tokyo.

Zhang Jun mengandalkan pemain putri mereka untuk memenuhi target di Olimpiade Tokyo kali ini.

Pada Olimpiade Rio 2016, China meraih dua emas melalui Chen Long dan Fu Haifeng/Zhang Nan masing-masing di nomor tunggal dan ganda putra.

“Dari lima event tersebut, peluang terbesar kita meraih medali emas ada di ganda campuran, tunggal putri, dan ganda putri,” kata Zhang Jun seperti dilansir media lokal belum lama ini.

“Akan relatif sulit kali ini di tunggal putra dan ganda putra.”

Tim China memiliki kedalaman yang kuat di ganda campuran saat Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping akan memasuki Olimpiade Tokyo sebagai dua unggulan teratas.

Di tunggal putri, harapan ada pada Chen Yufei yang berbakat sementara rekan setimnya He Bingjiao juga mampu memberikan kejutan.

Dan China juga ingin menantang supremasi Jepang di ganda putri dan mendapatkan kembali hari-hari kejayaannya.

Chen Qingchen/Jia Yifan dan Du Yue/Li Yinhui telah ditugaskan untuk mengakhiri kejatuhan China karena mereka pernah tak terkalahkan selama 20 tahun sejak Olimpiade Atlanta 1996 sebelum Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi mengakhiri kemenangan beruntun di Rio 2016.

Meskipun peluangnya sangat berat bagi Chen Long, Zhang Jun telah memotivasi pemain berusia 32 tahun itu untuk bergabung dengan sekelompok pemain China yang telah mempertahankan gelar mereka di setiap Olimpiade sejak edisi 1996.

Mereka yang telah mencapai prestasi tersebut antara lain Ge Fei/Gu Jun (1996 dan 2000 di ganda putri); Zhang Jun/Gao Ling (2000 dan 2004 di ganda campuran); Zhang Ning (2004 dan 2008 di tunggal putri); Lin Dan (2008 dan 2012 di tunggal putra) dan Fu Haifeng (2012 bersama Cai Yun dan 2016 bersama Zhang Nan di ganda putra).

Jika Chen Long bermain sesuai dengan penampilannya, ia dapat menantang pemain seperti Kento Momota dari Jepang, Viktor Axelsen dari Denmark, Chou Tien-chen dari Taiwan, Anthony Ginting dari Indonesia dan Lee Zii Jia dari Malaysia.

"Kami mengandalkan Chen Long untuk melanjutkan trennya ... dia adalah satu-satunya juara bertahan di tim," kata Zhang Jun.

“Dia baru saja menjadi seorang ayah dan saya yakin rasa tanggung jawabnya lebih kuat dari sebelumnya. Saya percaya dia akan mampu tampil baik di Olimpiade karena pengalamannya yang luas di Olimpiade. Kendala terbesar baginya adalah kemampuannya untuk pulih setelah setiap pertandingan," tandasnya.

Bergabung dengan Chen Long di tunggal putra membuat mantan pemain nomor 2 dunia Shi Yuqi fit kembali. Dia, misalnya, menghitung berkahnya setelah Tokyo 2020 ditunda. Dia berjuang untuk kembali setelah cedera pergelangan kaki pada 2019.

Di ganda putra, juara dunia 2018 Liu Yuchen/Li Junhui akan menjadi satu-satunya wakil China.

Artikel Tag: China, Zhang Jun, olimpiade tokyo 2020