Banyak Negara Menunggu Kepastian Taiwan Open, Karantina atau Tidak?

Berita Badminton : Kompetisi bulu tangkis dipastikan akan kembali bergulir pada bulan September, YONEX Taipei Open 2020, yang merupakan kompetisi BWF World Tour Super 300 dan memperebutkan hadiah total USD 150.000 atau berkisar 2,2 miliar rupiah, akan diadakan di Taipei pada 1-6 September mendatang.

Namun, karena situasi COVID-19 yang sedang berlangsung di banyak negara, menyebabkan masih banyak kendala untuk menjadi tuan rumah acara tersebut.

Bahwa masih ada langkah-langkah untuk atlet bepergian dan bersaing, harus ditahan untuk pemeriksaan selama 14 hari? Jika aturan seperti itu diperlukan sesuai dengan langkah-langkah resmi untuk mencegah COVID-19, ada kemungkinan bahwa tidak ada atlet asing yang dapat berpartisipasi.

"Malaysia" adalah salah satu negara yang datang untuk menanyakan masalah ini, di mana Kenny Goh, sekretaris jenderal Federasi Badminton Malaysia, mengatakan setelah Federasi Badminton Dunia (BWF) menegaskan bahwa semua kompetisi dibatalkan hingga akhir Agustus dan Taiwan Open akan menjadi turnamen perdana yang mulai berkompetisi di bulan September, tetapi semua orang masih menunggu konfirmasi dari organisasi global tentang penyebaran virus.

"Kami tidak yakin apakah Taiwan akan mengambil tindakan karantina selama 14 hari. Tetapi jika ada 14 hari karantina, Malaysia tidak akan mengirim atlet untuk bertanding di sana," kata sekretaris jenderal Federasi Badminton Malaysia.

YONEX Taipei Open 2020 adalah pertanyaan sekaligus jawaban apakah kompetisi bulu tangkis selama situasi Covid-19 masih bisa bergulir.

Jika setiap negara masih harus mematuhi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang masih menginginkan masing-masing negara menahan wisatawan dari negara lain selama dua minggu untuk mencegah penularan virus corona, tentunya ini adalah tantangan yang sangat besar dan semua orang akan menunggu jawabannya dari pihak panitia setempat.

Artikel Tag: Taiwan Open 2020, BWF, Pandemi Covid-19