BAM Terima Permintaan Maaf Eng Hian Terkait Rasisme

Berita Badminton : Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) hari ini menegaskan kembali bahwa mereka mengutuk segala bentuk rasisme dan diskriminasi kepada seorang atlet.

Hal ini menyusul adanya rujukan "hitam putih" terhadap ganda putri nasional Pearly Tan / M.Thinaah oleh pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian saat memberikan instruksi kepada anak asuhnya, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, selama jeda pertandingan di French Open di Paris.

Setelah mendapat kecaman keras atas komentarnya yang bodoh, mantan peraih medali perunggu Olimpiade itu mengeluarkan permintaan maaf kepada publik dengan mengatakan bahwa dia tidak bermaksud jahat dan tidak berniat untuk tidak menghormati pasangan peringkat 11 dunia Malaysia itu.

Sekretaris Jenderal BAM Datuk Kenny Goh mengatakan badan nasional tidak mentolerir segala bentuk rasisme dan diskriminasi.

Namun, Kenny menambahkan bahwa BAM tidak akan mendorong tindakan lebih lanjut karena Eng Hian telah mengeluarkan permintaan maaf.

"Kami berdiri teguh dengan pernyataan kami bahwa kami mengutuk keras semua bentuk rasisme dan diskriminasi dan tidak akan menoleransi mereka,” kata Kenny.

“Karena itu, Eng Hian telah mengeluarkan permintaan maaf yang tulus, dan kami menerimanya. Kami tahu Eng Hian, dan dia adalah pelatih kelas dunia. Kami menerima bahwa dia tidak bermaksud jahat. Namun, masalah ini harus menjadi pelajaran bagi semua orang. Kami akan melanjutkan dari ini," tambah Kenny kepada Timesport hari ini.

Sementara itu, pelatih nasional Hoon Thien How tidak ingin Pearly/Thinaah terganggu oleh isu tersebut setelah menjadi ganda putri Malaysia kedua yang mencapai final French Open pada Sabtu.

Wakil Malaysia tidak hanya mengalahkan peringkat 3 dunia Nami Matsuyama/Chiharu Shida dari Jepang di perempat final pada hari Jumat, tetapi juga runner-up Denmark Open pekan lalu, Baek Ha Na-Lee So Hee dari Korea Selatan di semifinal. dalam perjalanan ke final.

“Kami tidak terlalu mempermasalahkan komentar tersebut. Pearly-Thinaah bermain sangat baik di sini, kami tidak membutuhkan gangguan sekarang. Sudah sejauh ini, saya hanya ingin para gadis tampil habis-habisan," kata Thien How sebelum laga final,

Beruntung Pearly/Thinaah sukses meraih gelar Super 750 perdananya dengan mengalahkan pasangan peringkat dunia 7 Mayu Matsumoto-Wakana Nagahara dari Jepang di final .

Artikel Tag: bam, eng hian, Pearly Tan, M Thinaah